REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PeaceGeneration Indonesia, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat, menggelar Training Penguatan Keterampilan Guru sebagai Fasilitator Pencegahan '3 Dosa Besar Pendidikan'. Kegiatan ini bertujuan membangun budaya sekolah yang mendukung pencegahan kekerasan dengan memposisikan guru sebagai aktor strategis.
Peserta yang hadir terdiri dari perwakilan 15 guru SMA/SMK dari 8 sekolah mitra program Guru Masagi Abad 21. Tujuan utama dari training ini adalah meningkatkan kapasitas guru dalam melaksanakan peran strategisnya sebagai agen perubahan untuk pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.
"Melalui training ini, kami berharap para guru dapat memahami peran strategis mereka dalam mencegah kekerasan di sekolah, serta dapat mengatasi hambatan dan tantangan internal yang mungkin dihadapi. Dengan meningkatnya kapasitas guru, diharapkan akan terbentuk budaya sekolah yang positif, mendukung keberhasilan upaya pencegahan kekerasan, dan pada akhirnya berdampak positif pada prestasi belajar siswa," ungkap Annisa Fitria, Senior Learning dan Product Development Officer PeaceGeneration Indonesia, Rabu (6/12/2023).
Training ini menggunakan modul 12 Nilai Dasar Perdamaian (NDP), modul yang cocok digunakan untuk mengajarkan perdamaian secara efektif di sekolah dengan cara yang seru dan menyenangkan. Riyan Permana, salah satu guru dari SMK PUSDIKHUBAD, juga menyatakan bahwa metode penerapan 12 NDP ini menarik dan mudah diaplikasikan.
“Materi dan metodenya mudah untuk diaplikasikan, karena dikolaborasikan dengan games. Penting bagi guru membuka wawasan dengan menjadi fasilitator untuk pencegahan 3 dosa besar Pendidikan,” ujarnya.
Pada akhir kegiatan, diharapkan guru-guru bisa memahami peran strategisnya sebagai agen perubahan untuk pencegahan kekerasan, mengetahui hambatan dan tantangan internal yang dimiliki, serta memiliki keterampilan menjadi fasilitator untuk cegah 3 dosa besar pendidikan di sekolah masing-masing.
PeaceGeneration Indonesia dan Dinas Pendidikan Jawa Barat berharap kegiatan ini akan menjadi langkah awal menuju budaya sekolah yang positif dan terhindar dari 3 dosa besar pendidikan.