Kamis 07 Dec 2023 05:58 WIB

Puasa Medsos Dinilai Mampu Atasi Gangguan Mental

Puasa medsos merupakan salah satu terapi psikologis yang sudah teruji.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Remaja bermain media sosial (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Remaja bermain media sosial (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puasa dari media sosial (medsos) dianggap mampu mengatasi gangguan mental. Menurut Dosen Psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Alfiah Nabilah Masturah, kesehatan mental memiliki peran yang krusial bagi seseorang.

Dewasa ini, banyak yang beranggapan bahwa generasi minelial dan Z adalah generasi yang mudah rapuh. "Dan rentan terkena gangguan mental," katanya beberapa waktu lalu.

Hidup di tengah perkembangan zaman yang serba modern ini, kata dia, memang penuh tantangan. Namun masyarakat tidak boleh langsung menilai bahwa generasi milenial dan generasi Z adalah generasi yang lemah.

Menurut dia, setiap generasi memiliki kesulitannya masing masing dalam menjalani hidup. Bagi kaum milenial dan Gen Z, hidup dengan kondisi teknologi yang pesat adalah salah satu tantangannya. Mereka kerap dihadapkan pada kehidupan yang seolah-olah nyata, padahal itu hanya dunia maya. 

Semua sibuk mengunggah pencapaian dan kesuksesannya di media sosial. Tanpa sadar, hal itu membuat mereka sering membandingkan hidup dengan orang lain. Bahkan tak jarang membuat mereka merasa tidak percaya diri. 

Lebih lanjut, Alifah menjabarkan dalam sudut pandang psikologi, kondisi ini akan sangat berbahaya. Bukan tidak mungkin juga mengganggu kesehatan mental. Kesehatan mental itu erat kaitannya dengan sejahtera atau wellbeing yang turunannya adalah menerima, bersyukur, juga ikhlas. 

Alifah menilai, hal yang paling penting dalam kesehatan mental adalah menerima diri. Memahami  bahwa di dunia terdapat beberapa hal yang memang tidak bisa dikontrol. 

Perlu disadari pula bahwa setiap diri memiliki kemampuan untuk memberikan batasan atas apa pun. Demi menjaga kesehatan mental, seseorang berhak menarik diri dan bersikap cuek pada hal-hal yang memang menggangu tujuan hidup.

Alifah juga mengingatkan kesehatan mental adalah kunci bahagia hidup. Menerima diri, mengontrol emosi, hidup di lingkungan yang positif, bijak bermedia sosial dan tidak banyak membandingkan hidup dengan orang lain menjadi keahlian yang perlu dikuasai seseorang.

"Kalau sudah merasa mental kita rapuh bahkan mengarah ke stres yang berlebihan, cobalah untuk puasa social media," ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima Republika. 

Puasa medsos merupakan salah satu terapi psikologis yang sudah teruji dapat mengembalikan semangat serta kekuatan diri seseorang. Cara ini merupakan upaya kongkret dalam menjaga kesehatan mental di tengah perkembangan teknologi. 

Dengan berpuasa medsos, masyarakat akan terbiasa untuk lebih bersyukur atas apa yang dimiliki. Memiliki waktu untuk refleksi diri, fokus pada orang sekitar dan tidak membandingkan hidup dengan orang lain.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement