Senin 11 Dec 2023 12:56 WIB

Misteri Tulisan Darah 'Puas Bunda Tx For All’ dalam Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa 

Adanya indikasi perasaan dendam, impulsif, dan represi emosi yang tinggi pelaku.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus Yulianto
Tersangka pembunuhan 4 anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca Darmansyah
Foto: Tangkapan layar dari Facebook Panca Darmansya
Tersangka pembunuhan 4 anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca Darmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesan bertuliskan ‘Puas Bunda Tx For All’ yang ditemukan kepolisian di lantai rumah lokasi pembunuhan empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel) masih menjadi pintu misteri untuk menguak penyebab tragedi memilukan itu. Namun, rangkaian tulisan dengan darah tersebut dapat menjadi objek analisa untuk mengukur kejiwaan si penulisnya. 

Ahli grafologi Tessa Ayuningtyas Sugito menganalisa, adanya indikasi perasaan dendam, impulsif, dan represi emosi yang tinggi dalam diri si penulis. “Kalau dilihat dari tulisan itu, dari sisi grafologi, yang kelihatan adalah anxiety, kecemasan yang sangat tinggi,” begitu kata Tessa kepada Republika, Ahad (10/12/2023). Grafologi merupakan cabang keilmuan forensik psikologis yang menjadikan tulisan tangan dari seseorang, sebagai objek analisa karakter, maupun kepribadian si penulisnya. Tessa, adalah salah-satu grafolog di Indonesia yang memiliki Certificate Hand Writing Analyst.

Baca Juga

 

photo
Kondisi rumah lokasi pembunuhan Empat anak berinisial V (6 tahun),S (4 tahun), A (3 tahun) dan A (1 tahun) di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). Mereka diduga dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri berinisial PD (41 tahun) - (Republika/Febrian Fachri)

 

Tessa mengamati, tulisan ‘Puas Bunda Tx For All’ tersebut, juga menunjukkan karakter si penulis yang mengalami tekanan emosional. “Adanya represi emosi, kecenderungan memendam perasaan dari tulisan yang condong miring ke kiri,” ujar Tessa. 

“Dan dari tulisan itu, menunjukkan tipe-tipe penulisnya yang pola pikirnya memiliki kecenderungan overthingking,” ujar Tessa lagi. 

Dia menerangkan, pada kasus yang ekstrem, kecemasan yang dialami si penulis, mampu menyebabkan gangguan fisik, dan gajala psikosomatis lainnya.  Dan, kata Tessa, represi yang muncul dari karakter si penulis pesan tersebut, mampu memicu prilaku yang negatif terhadap diri sendiri, pun juga orang lain.

“Seperti agresi, mudah marah, kecenderungan melakukan kekerasan fisik dan verbal, bersikap manipulatif, depresi, bahkan berkeinginan untuk melukai diri sendiri,” kata Tessa. 

Kata Tessa, gabungan sifat-sifat yang terlihat dari pola tulisan berdarah tersebut menunjukkan kepribadian si penulisnya yang cenderung bertindak tanpa pikir panjang. 

“Gabungan dari traits (ciri-ciri karakter) yang muncul, memiliki potensi seseorang yang individual untuk mengambil keputusan yang impulsif,” kata Tessa. 

Namun begitu, kata Tessa, analisanya itu masih terbatas. Karena dikatakan dia, objek analisanya tersebut, baru sebatas tulisan pendek dengan media yang tak umum. Karena tulisan ‘Puas Bunda Tx For All’ tersebut, ditulis dengan menggunakan media darah, dan ditulis di atas lantai.

 “Semisal ada bukti-bukti tulisan tangan yang lebih panjang, dengan media yang standar (tinta dan kertas) tentu akan menambah keakuratan analisanya,” begitu kata Tessa.

Tulisan ‘Puas Bunda Tx For All’ ditemukan di lantai rumah lokasi pembunuhan empat anak di Jagakarsa, Jaksel, Rabu (6/12/2023). Pelaku pembunuhan tersebut adalah Panca Darmansyah (PD, 41 tahun) yang merupakan ayah kandung dari anak-anak nahas tersebut. 

Panca, laki-laki asal Aceh tersebut, membunuh anak-anaknya yang baru berusia masing-masing 6,4,3 dan 1 tahun itu, dengan cara mencekik, dan membekap di dalam kamar. Diduga, perbuatan keji yang dilakukan oleh Panca tersebut, terjadi tiga hari sebelum penemuan empat jenazah anak-anaknya itu, atau Ahad (3/12/2023).

Dari penyidikan oleh kepolisian, sebelum Panca menghabisi nyawa anak-anaknya, sempat terjadi keributan yang berujung kekerasan terhadap isterinya D (31 tahun). Kekerasan yang dilakukan Panca terhadap D, membuat isterinya terkapar di rumah sakit sejak Sabtu (2/12/2023). 

Pada Rabu (3/12/2023) warga di sekitar rumah tinggal Panca yang curiga, mendobrak tempat tinggal tersebut, dan mendapati Panca yang berusaha untuk bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya sendiri. Kepolisian yang datang ke lokasi kejadian membawa Panca ke rumah sakit untuk penyelamatan.

Dan dari olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan empat jasad empat anaknya yang sudah terbujur kaku, dan menemukan tulisan ‘Puas Bunda Tx For All’ di lantai yang menggunakan darah sebagai media tulisan. Diduga tulisan tersebut dibikin sendiri oleh Panca pada saat berupaya bunuh diri. 

Pada Jumat (8/12/2023) kepolisian menetapkan Panca sebagai tersangka pembunuhan berencana. Sedangkan isterinya, D dikabarkan masih dalam perawatan akibat KDRT yang dialaminya. Sementara empat jasad anak-anaknya yang menjadi korban masih berada di rumah sakit menunggu pihak keluarga untuk dimakamkan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement