Selasa 12 Dec 2023 23:30 WIB

Persiapan Libur Nataru, Petugas Periksa Kelaikan Bus Umum di Garut

Petugas juga melakukan tes urine terhadap sopir bus.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pemeriksaan kelaikan bus di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Foto: Republika/Bayu Adji P
(ILUSTRASI) Pemeriksaan kelaikan bus di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Petugas gabungan dari kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) memeriksa kelaikan bus angkutan umum di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (12/12/2023). Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kelayakan bus beroperasi mengangkut penumpang saat momen libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Menurut Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat (Jabar) AKBP Eti Haryati, jajarannya turun langsung mengecek kondisi bus dalam mempersiapkan pengamanan dan menjaga keselamatan masyarakat selama momen libur Nataru.

Baca Juga

“Kami lakukan pengecekan faktor-faktor keselamatan yang ada di kendaraan, faktor kelengkapan yang menunjang keselamatan, layak untuk jalan, layak untuk beroperasi,” kata Eti di Garut, Selasa.

Selain mengecek perlengkapan bus, Eti mengatakan, petugas juga melakukan tes urine terhadap para sopir. Tes urine ini guna memastikan sopir tidak dalam pengaruh narkoba. “Hasil pengecekan beberapa armada, dan juga sopir, kondisinya sehat, serta kondisi kendaraan baik, maupun surat-surat sudah lengkap,” kata dia.

Menurut Eti, pada musim libur Nataru ini diperkirakan terjadi lonjakan jumlah penumpang angkutan dengan tujuan kawasan wisata, seperti di wilayah Kabupaten Garut. Karena itu, kata dia, dengan pengecekan kelaikan bus ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang.

Eti pun mengimbau penumpang berani menegur sopir yang mengemudikan kendaraan secara ugal-ugalan karena dapat membahayakan. Termasuk juga membahayakan pengguna jalan lainnya. “Penumpang yang berada di dalam kendaraan harus berani menegur pengemudi yang ugal-ugalan,” katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement