Rabu 13 Dec 2023 16:56 WIB

Riset: 1 dari 3 Orang Indonesia akan Belanja Lebih Banyak di Ramadhan 2024   

Ramadhan 2024 jadi momentum pertumbuhan ekonomi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Erdy Nasrul
(Foto: Ilustrasi belanja di supermarket)
Foto: Flickr
(Foto: Ilustrasi belanja di supermarket)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Data terbaru menunjukkan bahwa satu dari tiga masyarakat Indonesia (32 persen) akan berbelanja lebih banyak pada Ramadhan mendatang. Hal itu berdasarkan riset dark pemimpin teknologi periklanan global, The Trade Desk (Nasdaq: TTD).

Riset juga menemukan hampir setengah (48 persen) konsumen Indonesia menyatakan bahwa peningkatan belanja mereka dilandasi kepercayaan diri terhadap kondisi ekonomi. Purnomo Kristanto, General Manager, Indonesia, The Trade Desk mengatakan optimisme konsumen memberikan indikator yang kuat bagi brands untuk meningkatkan investasi periklanan mereka.

Baca Juga

"Agar dapat menjangkau konsumen pada waktu dan lokasi yang tepat di Ramadhan tahun 2024,” kata Purnomo dalam keterangannya, dikutip Rabu (13/12/2023).

Sebanyak 43 persen dari konsumen memiliki keinginan untuk berbelanja lebih banyak. Dari sekitar 67 persen masyarakat Indonesia yang berencana untuk mengalokasikan setidaknya seperempat dari Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Ramadhan mendatang, data terbaru menunjukan naiknya optimisme konsumen akan mendorong peningkatan belanja mereka.

Sebagaimana kepercayaan diri konsumen, diperkirakan akan mendorong belanja yang lebih tinggi pada bulan Ramadan mendatang, brands dapat memanfaatkan lonjakan tersebut dengan informasi berbasis data untuk mendukung kampanye periklanan dengan presisi, optimalisasi, dan pengukuran yang lebih akurat.

The Trade Desk menganalisis lebih dari satu triliun ad opportunity setiap harinya yang menghadirkan peluang berbasis data bagi pemasar untuk membangun kampanye iklan yang berdampak, selagi mengawasi performa kampanye untuk pertumbuhan bisnis yang efektif.

Terbuka untuk mempelajari brand baru

Data juga menunjukkan bahwa Ramadhan akan menjadi waktu yang strategis bagi pemasar untuk mendapatkan konsumen baru. Mayoritas masyarakat Indonesia (85 persen) terbuka untuk mencoba brands baru, dan 7 dari 10 menganggap diri mereka sebagai ‘penjelajah kategori’, di mana mereka belum memutuskan brand yang spesifik untuk produk yang ingin mereka beli. 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement