Rabu 13 Dec 2023 20:20 WIB

Kasus Covid-19 Terus Naik di Surabaya, Dinkes: Didominasi Pasien Bergejala Ringan

Secara imunitas, para pasien Covid-19 di Surabaya terbilang cukup baik

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina. Pemerintah Kota Surabaya mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 menjelang perayaan natal dan tahun baru 2024.
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina. Pemerintah Kota Surabaya mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 menjelang perayaan natal dan tahun baru 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19 menjelang perayaan natal dan tahun baru 2024. Ajakan tersebut disampaikan seiring meningkatnya kasus Covid-19 secara nasional, dalam beberapa pekan terakhir.

"Dengan adanya lonjakan kasus dari negara tetangga, Indonesia khususnya Kota Surabaya juga harus waspada dengan indikasi yang mengarah ke suspek Covid-19. Harus ada kesadaran untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, khususnya dalam kondisi kerumunan atau keramaian," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Rabu (13/12/2023).

Nanik mengungkapkan, dalam satu pekan terakhir, rata-rata kasus harian Covid-19 di Surabaya sebanyak 10 hingga 12 kasus. Namun demikian, ia memastikan sebagian besar pasien yang terjangkit Covid-19 bergejala ringan dengan proses penyembuhan rawat jalan.

Bahkan kata dia, secara imunitas, para pasien tersebut terbilang cukup baik. Hal iti dibuktikan dengan CT Value (Cycle Threshold Value) dengan rata-rata di atas 30. Itu tak lain karena rata-rata pasien terpapar Covid-19 sudah melaksanakan vaksin primer.

"Untuk rawat inap masih terkendali sampai dengan saat ini, tetapi kami tetap siaga dan waspada. Tiap minggu kami juga tetap melakukan monitoring dan evaluasi. Yakni, evaluasi terhadap potensi risiko di masing-masing wilayah juga tetap dilakukan," ujarnya.

Nanik menambahkan, gejala yang dialami pasien Covid-19 hampir sama dengan sebelumnya. Seperti mengalami batuk, pilek, nyeri nelan, demam, dan nyeri otot. Meski demikian, rata-rata herd immunity masyarakat sudah terbentuk lebih dari 70 persen. Nanik kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah terhadap risiko penularan Covid-19, khususnya para pelaku perjalanan luar negeri.

"Ini menjadi bentuk kewaspadaan kita bersama, ketika ada gejala yang mengarah pada Covid-19, sebaiknya ke Fasyankes untuk difasilitasi pemeriksaan PCR. Kita siap untuk melakukan pemeriksaan tersebut," ucapnya.

Nanik memastikan seluruh Puskesmas se-Surabaya masih aktif melakukan pemeriksaan PCR. Pemkot Surabaya juga konsisten melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment), serta memberikan pelayanan vaksinasi.

"Kami memastikan seluruh logistik vaksinasi di Puskesmas terpenuhi," kata Nanik.

Nanik mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 harus menjadi pengingat untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Pahlawan. Apalagi menjelang libur natal dan tahun baru, dimana mobilitas masyarakat diprediksi akan mengalami peningkatan.

Nanik juga mengajak masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster kedua yang dapat diakses di seluruh Puskesmas di Kota Pahlawan. Menurutnya, ini perlu dilakukan untuk memberikan tambahan proteksi dan meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement