Kamis 14 Dec 2023 14:39 WIB

Pemda Didorong Berinovasi Berdayakan Wilayah Pesisir dan Laut

Laut menjadi modal besar untuk menggerakan perekonomian.

Plh. Dirjen Bina Adwil Kemendagri Amran saat melakukan kunjungan di Tidore.
Foto: Dok Republika
Plh. Dirjen Bina Adwil Kemendagri Amran saat melakukan kunjungan di Tidore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kepala Daerah dan kepala perangkat daerah yang telah mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya diminta terus melanjutkan program dan kerja-kerja nyata dalam memberdayakan ekosistem wilayah laut. Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Adwil Kemendagri) juga mendorong pemerintah daerah (pemda) lain untuk serius membenahi dan menggali potensi lautnya. 

Menteri Perhubungan pada peringatan Hari Nusantara (Harnus) 2023 di Kota Tidore Kepulauan telah menyematkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya kepada tujuh kepala daerah dan satu kepala dinas perikanan yang telah berjasa pada pengelolaan Kelautan. Seharusnya, ada sembilan kepala daerah yang menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada Rabu kemarin (13/12/2023).  Akan tetapi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Kalimantan Barat  periode 2018-2023 Sutarmidji berhalangan hadir dalam prosesi penyematan.

Baca Juga

Plh. Dirjen Bina Adwil Kemendagri Amran mengatakan kepala daerah dan jajaran aparatur di daerah tidak boleh berhenti berinovasi dalam pelayanan publik. Pemda tidak boleh hanya fokus pada masalah administrasi, tetapi juga harus berani melakukan terobosan dalam menjaga, memberdayakan, dan memoles potensi di wilayah pesisir dan laut. Potensi bahari Indonesia sangat besar, mulai dari pariwisata hingga perikanan. 

“Wilayah pesisir, laut, dan nelayan ini kerap tak diperhatikan keberadaannya. Padahal, ekosistem laut Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar untuk memberikan penghidupan yang layak bagi masyarakat sekitar. Bahkan, bisa mensejahterakan asalkan kepala daerah dan pejabatnya peduli dengan merancang program yang tepat dan anggaran yang mencukupi. Jangan lupa libatkan masyarakat sekitar. Jika tidak, mereka hanya akan menjadi penonton,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (14/12/2023). 

Dia menerangkan pantai, keindahan bawah laut, serta keanekaragaman flora dan fauna di laut merupakan modal besar untuk menggerakan perekonomian. “Dalam pengelolaan juga harus memikirkan untuk jangka panjang. Bisa dengan tetap mempertahankan cara-cara tradisional yang menjunjung kearifan lokal. Bisa pula menggunakan teknologi, tapi yang tidak merusak lingkungan sehingga sumber daya yang ada bisa dinikmati generasi berikutnya dan berkelanjutan,” paparnya. 

Amran mengungkapkan diantara kepala daerah dan kepala dinas yang mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya ada yang berinovasi dengan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan. Ada pula kepala daerah yang membuat aplikasi untuk memperbaiki hutan mangrove dan mempermudah akses nelayan dalam pembelian bahan bakar minyak (BBM). 

Ditjen Bina Adwil Kemendagri mengapresiasi sembilan kepala daerah dan satu kepala perangkat daerah yang bisa melihat kebutuhan masyarakat pesisir. Terkadang tingginya jumlah tangkapan ikan nelayan belum diimbangi dengan pengetahuan cara pengolahan ikan yang tepat agar memberikan nilai tambah saat pemasarannya. 

"Tujuh kepala dearah dan satu kepala dinas yang disematkan satyalancana kemarin bisa melihat masalah yang ada, lalu menemukan solusi yang tepat. Akan tetapi, keberhasilan yang telah dicapai ini tidak boleh membuat berpuas diri dan berhenti sampai di sini. Harus dilanjutkan dan diperbaiki jika ada kekurangan,” tegasnya. 

Amran meminta pemda lain yang memiliki wilayah pesisir dan laut untuk mencontoh keberhasilan dari yang ada. Mereka bisa melihat lebih dulu dari praktek yang sudah baik ini. “Nantinya bisa diaplikasikan langsung atau dimodifikasi sesuai dengan masalah, potensi, dan kebutuhan di wilayahnya. Akan lebih baik apabila mampu berinovasi dan mengembangkan sesuatu yang baru,” pungkasnya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement