REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jurnalis foto Aljazirah Samer Abu Daqqa terbunuh akibat serangan udara Israel ke sebuah sekolah di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Jumat (15/12/2023) malam waktu setempat. Kematian Daqqa menambah daftar jurnalis yang meninggal oleh serangan Israel sejak dimulainya agresi ke Gaza pada 7 Oktober 2023.
Daqqa terbunuh ketika tengah melakukan peliputan bersama jurnalis lainnya di Sekolah Menengah Khusus Perempuan Khan Younis. Sekolah tersebut menampung warga Gaza yang mengungsi. Tanpa diduga, Israel meluncurkan serangan udara ke sekolah tersebut.
Menurut laporan kantor berita Palestina, WAFA, Daqqa mengalami pendarahan parah selama lima jam sebelum akhirnya meninggal. Petugas medis tak dapat menjemput dan mengevakuasinya ke rumah sakit karena Israel terus meluncurkan serangan ke Sekolah Menengah Khusus Perempuan Khan Younis dan daerah sekitarnya.
Serangan udara Israel turut melukai beberapa orang lainnya, termasuk petugas medis. Menurut The Palestinian Journalists Syndicate (Sindikat Jurnalis Palestina), sejak memulai agresinya ke Gaza pada 7 Oktober 2023, sekitar 75 jurnalis telah terbunuh akibat serangan Israel. Mereka termasuk sembilan jurnalis perempuan.
“Sindikat Jurnalis Palestina mengulangi seruannya kepada media internasional dan lembaga hak asasi manusia untuk terus mengupayakan pertanggungjawaban atas kekejaman pendudukan Israel terhadap jurnalis Palestina, dan menuntut keadilan atas kejahatan keji ini,” tulis WAFA dalam laporannya.
Sejauh ini, jumlah korban meninggal di Gaza akibat agresi Israel hampir menyentuh angka 19 ribu jiwa. Sementara korban luka melampaui 50 ribu orang.