REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, berpendapat dukungan terbuka mantan Wakil Prasiden RI, Jusuf Kalla, terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, tidak akan memberikan dampak besar buat kenaikan elektabilitas Amin. Karena sejak awal menurut Aditya, publik sudah membaca kalau JK berada di jajaran pendukung Amin. Bahkan sejak Anies masih berstatus bakal capres.
“Kalau bicara pengaruh, mungkin 10 tahun lalu JK sangat kuat di Indonesia timur khususnya Sulawesi Selatan. Tapi kalau sekarang Sulsel sudah berkembang. Sudah ada kelompok Sahrul Yasin Limpo kelompok Amran Sulaiman. Dukungan Pak JK mungkin berpengaruh, tapi tidak signifian,” kata Aditya, kepada Republika, Rabu (20/12/2023).
Aditya mengatakan kepastian JK mendukung Amin secara terbuka bukanlah sesuatu hal yang mengejutkan. Karena secara histori, menurut dia antara JK dengan Anies memang sudah panjang.
Namun yang jadi pertanyaan menurut Aditya adalah kenapa JK baru blak-blakan mengaku mendukung Amin sekarang? Padahal sudah sejak lama JK berada di belakang Anies.
“Mungkin saja ada pertimbangan lain sehingga Pak JK baru sekarang terbuka mendukung Anies Muhaimin,” ucap Aditya.
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, HM
Jusuf Kalla menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan tagline AMIN di Pemilihan Umum Presiden 2024. JK pun berharap dukungannya ke AMIN bermanfaat.
"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," papar Jusuf Kalla saat menghadiri acara silaturahim digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa malam.
Dalam kesempatannya itu, pria akrab disapa JK, bercerita bahwa Anies Baswedan boleh dikatakan adalah murid politiknya. Selama ini. ia banyak memberikan masukan terkait permasalahan bangsa.
Berita Lainnya