Kamis 21 Dec 2023 06:05 WIB

Polemik Candaan Zulhas Soal Bacaan Shalat, Wapres: Urusan Amin tidak Berarti Calon Pilpres

Kiai Maruf meminta para pihak tak mengaitkan gerakan shalat dengan masalah politik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam keterangan persnya dalam acara peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-Gov) ke-3 2023 di Depok, Selasa (5/12/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam keterangan persnya dalam acara peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-Gov) ke-3 2023 di Depok, Selasa (5/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin merespons viralnya pernyataan Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bernada candaan yang mengaitkan bacaan dalam shalat dan tahiyat akhir dengan politik. Dalam potongan video yang viral, Zulkifli menyampaikan ada pihak yang tidak menjawab 'aamiin' setelah imam membaca surat Al Fatihah dalam shalat.

AMIN diketahui saat ini merupakan akronim dari pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Saat diminta pandangannya, Wapres pun meminta agar pejabat publik untuk bersikap dewasa dalam membuat pernyataan.

Baca Juga

"Kita ini jangan kayak kanak-kanaklah. Urusan AMIN itu kan tidak berarti Calon ya. AMIN itu dari dlu sudah ada. Kalau orang bilang waladhollin ya mesti AMIN ya. Terus apa, diganti? Ya nggak mungkinlah," ujar Wapres dalam keterangan persnya di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Karena itu, Kiai Ma'ruf meminta untuk tidak mengaitkan gerakan ibadah shalat dengan masalah politik. Menurutnya, jauh sebelum akromin AMIN ini lekat dengan salah satu paslon, AMIN merupakan salah satu bacaan shalat. 

"Dan semua orang tahu itu kok, saya kira itu nggak usah. Seperti itu ya apa ya jangan seperti kanak-kanaklah. Kita itu alergi terhadap masalah yang sebenarnya, ya bukan untuk itu kan," ujarnya. 

Ia pun meminta setiap orang untuk memilah-milah pernyataan dan tidak menjadikan bacaan shalat sebagai isu politik. "AMIN itu kan bukan untuk calon itu, tapi menjawab ucapan kalau orang shalat 'waladholin' ya, mesti AMIN, ngomongnya apa? Iman apa dibalik? Ya tentu tidak betul. Saya kira tidak jadi isu itu ya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement