REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para kandidat calon wakil presiden diharapkan mengelaborasi gagasan mengenai ekonomi dan keuangan syariah dalam debat Pilpres 2024 kedua esok, Jumat (22/12/2023). Tema pada debat cawapres esok diketahui adalah terkait ekonomi kerakyatan dan digital; keuangan; investasi; pajak; perdagangan; pengelolaan APBN/APBD; infrastruktur; serta perkotaan.
Pengamat Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI, Azis Setiawan, menilai perlunya elaborasi lebih lanjut gagasan terkait ekonomi syariah dari para kandidat. Apalagi dalam dokumen visi dan misi pasangan calon juga telah menyinggung terkait ekonomi syariah.
"Dalam dokumen visi-misi sebenernya kita menemukan concern ekonomi syariah tersebut meski dengan derajat yang berbeda-beda. Tetapi ini butuh elaborasi lebih lanjut dan lebih mendalam dalam debat Pilpres," ujar Azis dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023).
Azis mengatakan, dengan elaborasi pada debat Pilpres maupun kampanye, masyarakat bisa mengetahui seberapa komitmen para kandidat dengan ekonomi dan keuangan syariah. Sebab, meski tertuang dalam dokumen visi dan misi, tetapi komitmen langsung para kandidat dibutuhkan untuk meyakinkan masyarakat.
"Apakah ini hanya ide dari dari tim atau genuine dari keinginan Paslon juga. Sehingga bisa diyakinkan apakah arah kebijakan itu hanya formalitas dokumen atau arah kebijakan yang serius ke depan yang benar-benar ingin dijalankan," ujarnya.
Aziz meyakini, elaborasi dari para capres dan cawapres terkait ekonomi dan keuangan syariah juga akan menarik segmen pemilih muslim. Ini mengingat ekonomi dan keuangan syariah saat ini penting bagi masyarakat Muslim.
Selain itu, ekonomi syariah juga memiliki keunggulan penting untuk memberikan manfaat bagi Indonesia dalam kompetisi global. Terlebih sebagai negara muslim terbesar dengan sumber daya berlimpah, seharusnya bisa dioptimalkan agar benefit yang diperoleh dalam rantai halal global dan keuangan syariah global bermanfaat untuk perekonomian nasional.
Selain itu, untuk produksi halal global, pariwisata halal, fashion dan kosmetik muslim, dan investasi syariah global bisa dioptimalkan posisi Indonesia sehingga akan bermanfaat besar bagi peningkatan perekonomian nasional, lapangan kerja dan kesejahteraan.
"Seharusnya ini bisa dieksplorasi lebih lanjut oleh Paslon Capres dan Cawapres yang ada, karena juga akan menarik segmen pemilih muslim," ujarnya.