Jumat 22 Dec 2023 21:19 WIB

Kemenko PMK Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Penyakit Hewan ke Manusia

Aplikasi SIZE ini untuk mengoptimalkan respon cepat terhadap kejadian zoonosis.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menko PMK Muhadjir Effendy meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (SIZE).
Foto: Republika.co.id
Menko PMK Muhadjir Effendy meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (SIZE).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ancaman penyakit menular dari hewan ke manusia (zoonosis), seperti rabies, antraks, leptospirosis, flu burung semakin meningkat. Untuk mendeteksi munculnya penyakit infeksius baru (PIB) berpotensi menjadi kejadian luar biasa (KLB), wabah, dan bahkan menjadi pandemi seperti Covid-19 maka dibutuhkan sistem informasi yang mampu merespons dengan cepat.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pun meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (SIZE) di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat secara daring pada Selasa (19/12/2023). Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, aplikasi SIZE disiapkan sebagai alat bantu untuk mengurai hambatan dalam pertukaran data lintas sektor dari tingkat daerah hingga pusat.

"Aplikasi SIZE ini untuk mengoptimalkan respon cepat terhadap kejadian zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia, serta terhadap emerging binfectious diseases atau penyakit infeksius baru (PIB)," ujar Muhadjir dalam siaran di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Aplikasi SIZE menghubungkan tiga sistem surveilans kesehatan di tiga instansi yaitu Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) di Kementerian Kesehatan, Sistem Informasi Kesehatan Hewan Terintegrasi Nasional di Kementerian Pertanian (Kementan) dan Sistem Informasi Kesehatan Satwa Liar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Alur kerja SIZE terdiri fitur berbagi data kasus zoonosis dari tiga sistem informasi yang saling interoperabel, notifikasi kewaspadaan (alert) kepada pengguna, penghubungan antarkasus, pencatatan respons cepat, dan evaluasi kinerja respons kasus lintas sektor.

Aplikasi SIZE digunakan oleh petugas lapangan di sektor kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, konservasi (satwa liar), atau petugas lain yang tergabung dalam tim respons cepat (TRC) tikor zoonosis dan penyakit infeksi baru/berulang (PIB) yang dibentuk oleh kepala daerah.

Aplikasi SIZE adalah perwujudan amanat Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan Indonesia Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit Pandemi Global dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia.

Selain itu, respons cepat KLB zoonosis juga telah ditetapkan oleh Kemendagri dalam Permendagri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana Kabupaten/Kota sebagai Standar Pelayanan Minimum (SPM) bagi kabupaten/kota.

Muhadjir menegaskan, respons cepat kejadian penyakit menular berpotensi wabah harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesegera mungkin sebelum penyebaran penyakit semakin meluas. Dia berharap, dengan adanya aplikasi SIZE bisa memaksimalkan penanggulangan penyakit zoonosis dan penyakit infeksius baru.

"Mudah-mudahan aplikasi ini yang berfungsi sebagai integrator ini bisa berfungsi maksimal sehingga kita bisa lebih profesional trengginas cekatan dalam merespons berbagai macam kasus yang berkaitan dengan penyakit zoonosis," ujar Muhadjir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement