Ahad 24 Dec 2023 15:14 WIB

Tampil Baik di Debat, Pandangan Masyarakat ke Gibran Jadi Positif

Gibran kini tidak lagi dianggap sebelah mata setelah sesi debat cawapres.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erik Purnama Putra
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Republika.co.id
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Rumah Keluarga Bersama (RKB) memuji cara menjawab calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rangkabuming Raka dalam debat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023) malam WIB. RKB memandang Gibran menguasai tema debat tentang ekonomi hingga perkotaan.

Ketua Umum RKB Wigit Bagoes Prabowo menilai Gibran tidak hanya menguasai panggung debat, tapi juga mengetahui persoalan bangsa dengan baik. Dengan debat itu, Wigit optimistis, pandangan masyarakat terhadap Gibran kian berubah.

"Gibran sering dianggap anak bawang, dianggap belum terlalu paham persoalan bangsa dan masih terlalu muda jadi wapres. Tapi saat debat, anggapan negatif masyarakat mulai berubah (ke positif)," kata Wigit dalam keterangannya di Jakarta pada Ahad (24/12/2023).

Wigit mengatakan, Gibran kini tidak lagi dianggap sebelah mata setelah sesi debat cawapres. Dia berharap, ke depannya masyarakat tak meremehkan kemampuan Gibran dalam mengatasi persoalan bangsa.

"Sebagian masyarakat meremehkan kemampuan Gibran karena usianya. Tetapi, saat debat, justru Gibran paling memahami secara detail masalah bangsa dibandingkan dua cawapres lainnya," ujar Wigit.

Dia juga mengamati Gibran tampil dalam debat dengan ciri khas anak muda. Wigit memandang, Gibran tampil kritis dan detail dapat menjelaskan segala isu bangsa saat ini dengan sederhana dan gamblang, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), investasi, masalah perkotaan, infrastruktur, perpajakan hingga SGIE.

"Gayanya khas anak milenial yakni kritis, langsung ke persoalan, tidak melebar. Tapi, seperti Liverpool, ia bisa juga menyerang lawannya dengan tajam," ujar Wigit yang mengibaratkan Gibran seperti tim Liverpool dari Liga Inggris.

Oleh karena itu, Wigit yakin hasil debat yang disuguhkan Gibran dapat mengubah pandangan masyarakat. Dia pun menduga elektabilitas Gibran bakal naik.

"Masyarakat dapat menilai bahwa kemampuan dalam kepemimpinan bangsa tidak lagi melihat usia tapi juga pengetahuan dan mengatasi setiap persoalan bangsa," ucap Wigit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement