Ahad 24 Dec 2023 18:04 WIB

Siapkan 6.023 Ton, Pupuk Indonesia Dukung Pengembangan Komoditas Pertanian Kalteng

Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi bagi pengembangan komoditas pertanian.

Red: Gita Amanda
PT Pupuk Indonesia (Persero) terus meningkatkan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi untuk memastikan tepat sasaran.
Foto: Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) terus meningkatkan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi untuk memastikan tepat sasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Dalam rangka mendorong potensi pengembangan komoditas pertanian di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), PT Pupuk Indonesia (Persero) terus meningkatkan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi untuk memastikan tepat sasaran. Hal ini disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko Pupuk Indonesia, Ninis Kesuma Adriani saat berkunjung ke Kalteng, Kamis (21/12/2023).

"Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi bagi pengembangan komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan. Untuk mengoptimalkan hasil panen, pasokan pupuknya harus juga terjaga. Di sinilah kami membutuhkan dukungan stakeholder untuk pengawasan sehingga pupuk bersubsidi diterima oleh petani yang berhak," kata Ninis.

Baca Juga

Pada kesempatan ini, Ninis melakukan kunjungan ke Kejaksaan Tinggi dan Kepolisian Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. Kunjungan ini dilakukan oleh meningkatkan koordinasi karena Pupuk Indonesia selaku operator penyalur pupuk bersubsidi tentunya membutuhkan dukungan dari stakeholder terkait, termasuk kejaksaan dan kepolisian untuk turut memantau dan mengawasai penyaluran pupuk bersubsidi. Harapannya, penyalurannya dapat tepat sasaran sehingga optimal dalam mendukung produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional.

Ia menambahkan, untuk mengoptimalkan hasil pertanian di Kalteng, Pupuk Indonesia akhir tahun ini telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 6.023,85 ton. Stok per tanggal 21 Desember 2023 ini terdiri dari pupuk Urea sebanyak 1.990,75 ton atau setara dengan 275 persen dibandingkan ketentuan minimum yang dipersyaratkan Pemerintah, kemudian pupuk NPK Phonska 3.982,20 ton atau enam kali lipat (623 persen) dari stok minimal, serta NPK Kakao sebanyak 50,9 ton (2.118,63 persen).