Ahad 24 Dec 2023 19:18 WIB

Studi: Pandemi Covid-19 Memperlambat Pencairan Gletser Himalaya

Karantina wilayah selama awal pandemi menyebabkan penurunan drastis emisi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Seorang wanita melewati jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, saat diberlakukannya lockdown di masa-masa awal pandemi. (ilustrasi)
Foto: AAP
Seorang wanita melewati jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, saat diberlakukannya lockdown di masa-masa awal pandemi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencairan gletser di pegunungan Himalaya melambat selam tahun 2020, sebagai bagian dari efek samping perlambatan ekonomi selama pandemi Covid-19. Hal ini diungkap oleh studi internasional yang ditulis oleh para ilmuwan dari India, Jerman, dan Inggris yang dipublikasikan di jurnal Atmospheric Chemistry and Physics.

Berdasarkan simulasi iklim global, para penulis mengatakan mengembalikan polusi udara ke tingkat yang tercatat selama pandemi dapat melindungi gletser Himalaya, yang mungkin akan hilang pada akhir abad ini

Baca Juga

"Melalui model iklim, kami dapat menunjukkan bahwa penurunan polusi udara mengurangi pencairan salju pada musim semi 2020 sebesar 0,5 hingga 1,5 milimeter per hari dan dengan demikian mengurangi limpasan air lelehan pada tahun tersebut hingga setengahnya," kata Bernd Heinold, seorang peneliti di Leibniz Institute for Tropospheric Research (TROPOS) dan salah satu penulis studi tersebut.

Tindakan karantina wilayah selama masa awal pandemi pada tahun 2020 menyebabkan penurunan dramatis dalam transportasi penumpang dan barang, emisi industri, dan konsumsi energi. Hasilnya, jelaga dan polusi gas rumah kaca di Asia juga menurun.