REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berita kematian aktor Korea Selatan, Lee Sun-kyun, menjadi topik utama di Negara Ginseng. Bahkan Presiden ke-12 Korea Selatan, Moon Jae-in, juga ikut membahas kematian aktor Parasite itu.
Pada Kamis (28/12/2023), melalui halaman Facebook-nya, Moon menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya aktor Lee Sun-kyun secara tragis. “Saya berduka atas meninggalnya aktor Lee Sun-kyun yang malang. Sebagai seorang aktor yang saya kenal melalui film dan drama, rasanya saya telah kehilangan seorang teman dekat,” tulisnya dikutip dari laman Allkpop pada Jumat (29/12/2023).
Ia mengungkapkan kesedihan mendalam dan prihatin atas kasus yang sedang menimpa Lee Sun-kyun. “Ini bahkan lebih menyayat hati karena tampaknya praktik investigasi lembaga penegak hukum dan perilaku pemberitaan media adalah katalis bagi keputusan tragisnya,” kata dia.
“Saya sangat berharap kejadian menyedihkan ini mendorong introspeksi serta meninggalkan praktik investigasi dan pelaporan yang regresif, untuk mencegah terulangnya kejadian memilukan seperti ini,” kata dia lagi.
Lebih lanjut ia menekankan bahwa semua masyarakat harus mengakhiri situasi di mana tuduhan dan spekulasi membanjiri media, yang menyebabkan kerusakan signifikan terhadap reputasi dan martabat seseorang. “Bahkan sebelum tuntutan pidana dikonfirmasi, yang pada akhirnya mengarah pada hasil yang tragis,” ucap Moon.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu (27/12/2023), polisi Seongbuk Seoul menemukan aktor Lee Sun-kyun berada di mobilnya dekat Monumen Perang Seoul. Sebelumnya pada hari itu, laporan berupa surat wasiat menyebabkan kendaraannya ditemukan pada pukul 10.30 KST (waktu Korea Selatan).
Hal tersebut terjadi hanya 69 hari setelah tuduhan penggunaan narkoba diajukan terhadapnya pada Oktober 2023. Meskipun hasil tes narkoba negatif, penyelidikan terus berlanjut berdasarkan klaim manajer klub malam 'A' yang meminta 350 juta KRW dari Lee Sun-kyun, dan memiliki riwayat pelanggaran narkoba.
Lee Sun-kyun membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa dia mengira zat yang diberikan oleh 'A' adalah obat bantu tidur. Dia bahkan mengajukan diri untuk tes pendeteksi kebohongan. Setelah kematiannya, polisi mencatat adanya tantangan dalam pengumpulan bukti dan menyatakan tidak ada tindakan paksaan yang digunakan dalam penyelidikan.