RIYADH -- Karim Benzema memulai petualangan barunya bersama klub Liga Saudi, Al Ittihad, dengan relatif mulus. Beberapa bulan pertama Karim Benzema berjalan lancar: gol, kepemimpinan, kebugaran luar biasa.
Namun semuanya berubah dan menghilang dengan cepat, terlebih setelah kekalahan telak 2-5 dari Al Nassr pada pekan lalu. Dengan mencetak 12 gol dan lima assist dari 20 laga, striker Muslim asal Prancis itu kini sedang melalui masa-masa tersulitnya.
‘’Negara Arab Saudi berbalik menentangnya,’’ sebut Marca.
‘’Klub memahami bahwa investasi yang dilakukan mereka, belum dikembalikan dalam bentuk performa,’’ tulisnya. ‘’Kini para penggemar menjadikan Hamdallah sebagai idola baru mereka.’’
Abderrazak Hamdallah memang menjadi pesaing ketat Benzema di barisan lini depan Al Ittihad. Benzema dan Hamdallah sama-sama sering diturunkan sebagai starter skuad Marcelo Gallardo.
Benzema selalu masuk starting line up dalam 15 pertandingan Liga Saudi musim ini. Sementara, Hamdallah diturunkan sebagai starter sebanyak 13 kali dengan satu kali turun sebagai pemain cadangan.
Meski demikian, Hamdallah mampu unggul dalam produktivitas gol. Striker asal Maroko itu telah mengoleksi 10 gol dan dua assist, sementara Benzema menorehkan sembilan gol dan empat assist.
Kekalahan telak 2-5 dari Al Nassr pekan lalu pun semakin menegaskan persaingan keduanya. Dalam laga tersebut, Hamdallah menyumbang dua gol dan sempat membawa Al Ittihad lebih dulu memimpin lewat golnya pada menit ke-14.
Hamdallah bermain efektif dengan mencetak dua gol dari tiga tembakan shots on target. Sementara, Benzema hanya mampu melepaskan satu tembakan shots on target tanpa mampu mencetak gol.
Dalam tiga laga terakhir, The Tigers --julukan Al Ittihad-- menelan kekalahan beruntun dengan skor telak dari Damac (1-3), Al Raed (1-3) dan terakhir Al Nassr (2-5). Hasil tersebut memaksa Al Ittihad bertengger di posisi ketujuh klasemen sementara Liga Saudi dengan 28 poin dari 18 pertandingan.