REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengutuk Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich karena menganjurkan pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza. Saudi menyebut ide pengusiran warga Gaza adalah bentuk ekstremisme.
“Kerajaan (Saudi) menyatakan kecaman dan penolakan tegas terhadap pernyataan ekstremis oleh dua menteri di pemerintahan pendudukan Israel, yang menyerukan pemindahan penduduk Gaza, mengokupansi kembali Jalur Gaza, dan membangun permukiman (ilegal),” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arab Saudi, Kamis (4/1/2024), dikutip laman Al Arabiya.
“Kerajaan (Saudi) menekankan pentingnya upaya bersama komunitas internasional untuk mengaktifkan mekanisme pertanggungjawaban internasional terhadap kegigihan pemerintah pendudukan Israel yang melanggar aturan legitimasi internasional dan hukum humaniter internasional melalui pernyataan dan tindakannya,” kata Kemenlu Saudi.
Awal pekan ini, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich membuat pernyataan yang menganjurkan agar warga Palestina di Gaza dimukimkan kembali di luar wilayah tersebut. Smotrich berpendapat, hal itu akan membantu Israel mengendalikan Gaza secara militer.
Smotrich juga mendorong agar warga Gaza harus didorong untuk pindah ke negara lain. “Jika kita bertindak dengan cara yang benar secara strategis dan mendorong emigrasi, jika ada 100 atau 200 ribu orang Arab di Gaza dan bukan dua juta, keseluruhan wacana setelah perang akan sangat berbeda,” ucapnya.
Pernyataan Smotrich didengungkan oleh Ben-Gvir. “Kita harus mempromosikan solusi untuk mendorong emigrasi penduduk Gaza,” ujar Ben-Gvir.
AS mengkritik...