Sabtu 06 Jan 2024 01:00 WIB

Waduhhhh....Kementan Kurangi Jatah Pupuk Bersubsidi untuk Indramayu, Ancam Penurunan Produksi?

Pupuk bersubsidi merupakan kebutuhan pokok bagi petani guna mencapai produksi padi yang optimal.

Rep: udang bago/ Red: Partner
.
Foto: network /udang bago
.

Junaidi tengah menurunkan pupuk untuk ditebarkan pada petakan sawah yang telah ditanamin bibit padi.. (Agus Yulianto/Republika)
Junaidi tengah menurunkan pupuk untuk ditebarkan pada petakan sawah yang telah ditanamin bibit padi.. (Agus Yulianto/Republika)

INDRAMAYU -- Musim tanam rendeng 2023/2024 petani di sentra produksi padi Kabupaten Indramayu, Jabar, bakal terganggu. Penyebabnya, alokasi pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk musim tanam kali ini mengalami penurunan signifikan.

Untuk pupuk urea bersubsidi, Kementan hanya mengalokasikan 145,5 kilogram per hektare dan untuk NPK ponska 73,5 kilogram per hektare. Sementara pada 2023, alokasi pupuk bersubsidi untuk urea 250 kilogram per hektare dan NPK phonska 130 kilogram per hektare.

Para petani yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu mengeluhkan menurunnya alokasi pupuk bersubsidi pada musim tanam rendeng 2023/2024 tersebut. Padahal, pupuk bersubsidi merupakan kebutuhan pokok bagi petani guna mencapai produksi padi yang optimal.

Ketua KTNA Kabupaten Indramayu Sutatang mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi dari Kementan mengalami penurunan. Padahal, pihaknya mengusulkan ke Kementan untuk aloksi pupuk subsidi tahun 2024 ditambah atau paling tidak sama dengan alokasi tahun 2023.