Sabtu 06 Jan 2024 18:57 WIB

Ini Lima Kecelakaan 'Adu Banteng' Kereta Tragis dalam Tiga Tahun Terakhir

Tabrakan antarkereta kerap memberikan dampak dan kerusakan yang sangat parah.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Foto udara proses evakuasi kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). PT KAI menyatakan 4 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam proses penyelidikan.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto udara proses evakuasi kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). PT KAI menyatakan 4 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam proses penyelidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus tabrakan kereta selalu menyisakan kedukaan mendalam bagi banyak orang. Dengan laju kecepatan yang tinggi dan volume penumpang yang padat, tabrakan antarkereta kerap memberikan dampak dan kerusakan yang sangat parah.

Meski ada upaya peningkatan keamanan, kasus tabrakan kereta tampaknya masih menjadi tragedi yang sulit untuk dihindari sepenuhnya di berbagai belahan dunia. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini misalnya, ada lima kasus kecelakaan tabrakan kereta yang mendapatkan banyak sorotan dunia. Berikut ini adalah kelima kasus kecelakaan tersebut.

Baca Juga

1. Tabrakan Kereta Api Bandung

Pada Jumat (5/1/2024), kereta api Turangga mengalami tabrakan dengan kereta api lokal Padalarang-Cicalengka. Kecelakaan ini terjadi di petak jalan Stasiun Cicalengka - Stasiun Haurpugur.

Kecelakaan ini menyebabkan empat orang tewas dan 28 orang lainnya luka-luka. Empat orang yang meninggal dunia akibat peristiwa ini adalah Julian Dwi Setiyono (masinis), Ponisan (asisten masinis), serta Enjang (petugas keamanan) dari kereta api lokal Bandung Raya, dan Andrian (pramugara) dari Kereta Api Turangga.

2. Tabrakan Tiga Kereta Odisha

Pada 2 Juni 2023, terjadi tabrakan yang melibatkan tiga kereta api di distrik Balasore, Odisha, India. Dua di antaranya merupakan kereta penumpang, sedangkan satu kereta lainnya adalah kereta barang.

Peristiwa ini bermula saat kereta Coromandel Express keluar jalur dari jalur utama, dan masuk ke jalur paralel dengan kecepatan penuh. Kondisi ini membuat Coromandel Express bertabrakan dengan kereta barang yang berisikan bijih besi.

photo
Foto selebaran yang disediakan oleh Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) India dan diambil dengan drone menunjukkan lokasi kecelakaan kereta api di Odisha Balasore, India, 03 Juni 2023. - (EPA-EFE/National Disaster Response Force )

Benturan keras yang terjadi membuat 21 gerbong kereta Coromandel Express keluar jalur dari rel utama. Tiga gerbong kereta Coromandel Express yang tergelincir tampak berada di rel kereta lain dan menabrak ujung ekor kereta Bengaluru-Howrah Express yang sedang melintas di stasiun.

Kecelakaan ini menewaskan 296 orang dan menyebabkan lebih dari 1.200 orang mengalami luka-luka. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan kereta api paling mematikan di dunia sejak 2004.

3. Tabrakan Kereta Tempi

Pada 28 Februari 2023, terjadi tabrakan yang melibatkan dua kereta api di antara dua kota Yunani, Tempi dan Evangelismos. Salah satu di antaranya merupakan kereta penumpang InterCity 62 (IC62). Sedangkan kereta yang kedua adalah kereta barang antarmoda.

Kecelakaan ini menewaskan setidaknya 57 orang. Kereta penumpang InterCity 62 diketahui membawa 342 penumpang dan 10 staf kereta api, sedangkan kereta barang ditumpangi oleh dua orang staf kereta api.

Kecelakaan ini terjadi karena kereta InterCity 62 dibiarkan tetap melaju di jalur yang salah, meski ada kereta api barang di jalur yang sama.

Kecelakaan ini menjadi kecelakaan kereta api paling....

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗوَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.

(QS. Al-Mujadalah ayat 22)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement