REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pemerintah Kabupaten Kediri berkoordinasi dengan pengelola bandara dan pihak terkait agar ada gerai khusus bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kabupaten Kediri di area Bandara Dhoho. Dengan begitu, produk UMKM asal kabupaten ini lebih terangkat dan dikenal.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan, bandara ini merupakan Bandara yang dimiliki masyarakat Jawa Timur. Untuk itu, pihaknya akan berkomunikasi dengan Gubernur Jatim dan pihak lainnya, terkait daerah yang akan mengisi gerai UMKM di area bandara ini.
"Kami akan mengajak kota atau kabupaten lain untuk memasukkan produk yang betul-betul bisa dinikmati pengunjung Bandara Dhoho," kata Himawan, Sabtu (6/1/2024).
Di kabupaten ini terdapat kurang lebih 9.800 UMKM binaan. Dari jumlah itu, terdapat 60 UMKM kategori makanan dan minuman yang sudah lolos kurasi dan produknya siap ditampilkan di gerai area bandara.
Sebelumnya, pihak Kemenhub sudah melakukan peninjauan area bandara. Dari sisi kesiapan secara fisik, fungsional operasi di bandara tersebut sudah sangat siap. Namun, masih menunggu terkait verifikasi dan kalibrasi. Direncanakan, Bandara Kediri bisa beroperasi pada 15 Januari 2024.
Bandara Dhoho Kediri merupakan Bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yang pembangunannya dilakukan oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.