Ahad 07 Jan 2024 18:19 WIB

Mengapa Orang Bersin Disukai, Sedangkan Menguap Dibenci? Ini Penjelasan Haditsnya

Nabi menganjurkan untuk menahan keinginan menguap sebisa mungkin.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Menguap (ilustrasi)
Foto: Boldsky
Menguap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hadits Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa Allah SWT menyukai orang-orang yang bersin, namun tidak dengan orang-orang yang menguap. Lantas apa yang membuat keduanya berbeda?

Dalam riwayat Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Baca Juga

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersin dan membenci orang yang menguap. Jika salah seorang dari kalian bersin dan mengucapkan 'alhamdulillah' maka bagi muslim yang mendengarnya patut membaca, 'yarhamukallah' (semoga Allah merahmatimu). Adapun menguap, ia termasuk perbuatan setan. Jika salah seorang dari kalian menguap, hendaknya ia menutup mulutnya sebisa mungkin. Karena jika salah seorang dari kalian menguap, setan akan menertawakannya." (HR Bukhari).

Dalam "Sains dalam Al-Qur'an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah", Dr Nadiah Thayyarah menukil pendapat Al Khitabi bahwa cinta dan benci Allah di dalam hadits itu kembali kepada sebab keduanya.

"Bersin timbul dari keringanan tubuh, terbukanya pori-pori dan perut yang tidak terlalu kenyang. Lain halnya dengan menguap, sebabnya adalah kekenyangan karena terlalu banyak makan," jelasnya.

Dalam riwayat lain, Nabi SAW menjelaskan bagaimana seseorang mendoakan orang yang bersin. Dari Abu Hurairah RA, beliau SAW bersabda, "Jika salah seorang dari kalian bersin, hendaknya ia mengucapkan 'alhamdulillah', dan saudara atau temannya hendaknya mengucapkan 'yarhamukallah'. Dan jika ia telah membaca 'yarhamukallah', maka yang bersin hendaknya mengucapkan, 'yahdikumullah wa yushlih balakum (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu)." (HR Bukhari).

Menurut para dokter, menguap adalah bukti kebutuhan otak dan tubuh terhadap oksigen dan makanan. Juga bukti melemahnya sistem pernapasan dalam menyuplai oksigen yang dibutuhkan otak dan tubuh. Inilah yang terjadi saat mengantuk, pingsan, atau sebelum meninggal.

"Menguap adalah menghirup udara dalam-dalam melalui mulut. Jika mulut tetap terbuka pada saat menguap, maka udara yang masuk ke dalam tubuh akan terkontaminasi berbagai jenis bakteri dan debu," terangnya.

Karena itu, Nabi menganjurkan untuk menahan keinginan menguap sebisa mungkin, atau menutup mulut dengan telapak tangan kanan atau dengan punggung telapak tangan kiri.

Sebaliknya, bersin adalah keluarnya udara dari paru-paru melalui hidung dan mulut. Udara itu keluar membawa debu, kotoran dan bakteri yang masuk ke dalam sistem pernapasan. Karena itu, wajar jika bersin termasuk rahmat Allah karena bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Sedangkan menguap bersumber dari setan dan mengundang penyakit. Hendaknya seseorang yang bersin untuk memuji Allah, dan yang menguap untuk memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement