REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA---Sebanyak 425 kejadian bencana melanda wilayah Kabupaten Majalengka selama 2023. Bencana itupun menimbulkan dampak, baik materi maupun korban jiwa. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, total 425 kejadian bencana itu terdiri dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mencapai 192 kejadian, longsor sebanyak 87 kejadian, cuaca ekstrim 48 kejadian dan kekeringan 29 kejadian.
Selain itu, bencana lain yang terjadi adalah banjir 21 kejadian, gerakan tanah 13 kejadian, erosi 13 kejadian, gempa bumi dua kejadian, kebakaran bangunan satu kejadian dan bencana/musibah lainnya sebanyak 19 kejadian.
‘’Berbagai bencana itu berdampak pada bangunan, lahan maupun jiwa,’’ ujar Rezza, Senin (8/1/2024).
Rezza menjelaskan, terkait dampak pada bangunan, bencana di Kabupaten Majalengka menyebabkan ribuan bangunan terdampak. Yakni, terdiri dari 236 rusak ringan, 46 rusak sedang, 58 rusak berat, 143 bangunan terancam dan 1.774 bangunan terendam.
‘’Untuk dampak dari karhutla, ada 408,874 hektare yang terbakar,’’ kata Rezza.
Sementara akibat bencana kekeringan, kata dia, harus dilakukan pendistribusian bantuan air bersih dengan total 1.061.000 liter. Air bersih didistribusikan untuk membantu warga di berbagai daerah yang mengalami kekeringan.
‘’Untuk lahan yang kekeringan, tercatat ada 2.163,36 hektare,’’ kata Rezza.
Sedangkan dari segi korban jiwa, tercatat ada 39.320 jiwa atau 13.408 kepala keluarga (KK) yang terdampak. Terdiri dari 39.206 jiwa menderita, 92 jiwa mengungsi, 12 jiwa luka-luka dan sepuluh jiwa meninggal dunia.