Rabu 10 Jan 2024 19:08 WIB

Pengantin Dhaup Ageng Pakualaman Terima Tiga Wejangan Sebelum Ijab Kabul

Ijab Kabul dilaksanakan sekitar pukul 08.30 WIB.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Putra Paku Alam X, BPH Kusumo Kuntonugroho  melangsungkan gladi bersih akad nikah di Pura Pakualaman, Yogyakarta,(8/1/2024).
Foto: Dok.Republika
Putra Paku Alam X, BPH Kusumo Kuntonugroho melangsungkan gladi bersih akad nikah di Pura Pakualaman, Yogyakarta,(8/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Prosesi ijab kabul  pernikahan putra bungsu Paku Alam X, BPH Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti digelar di Masjid Besar Pakualaman, Rabu (10/1/2024). Keduanya memperoleh wejangan dari Kyai Solehudin selaku khatib saat khotbah nikah sebelum Ijab Kabul.

Pranata Lampah Kadipaten Pakualaman, Mas Ngabei Citra Panambang, mengatakan terdapat tiga pesan yang diberikan oleh khatib kepada kedua pengantin dalam membangun rumah tangga. Salah satu pesan disampaikan yakni agar keduanya saling menyayangi satu sama lain.

 

"Saya sedikit mencatat ada pesan beliau pertama untuk saling mencintai, tresna tristenanan. Pesan pertama harus saling menumbuhkan rasa kasih sayang," kata Pranata Lampah Kadipaten Pakualaman, Mas Ngabei Citra Panambang, Rabu (10/1/2024).

 

Pesan khusus juga disampaikan untuk BPH Kusumo Kuntonugroho. Setelah resmi menjadi suami, maka harus memberikan perilaku yang adil termasuk memperlakukan istri dengan baik dan bijaksana.

 

"Pesan ketiga adalah saling memaafkan. Ada tiga pesan mencintai, adil, dan memaafkan. Kalau salah satu melakukan kesalahan harus segera meminta maaf," ucapnya. 

 

Ijab Kabul dilaksanakan sekitar pukul 08.30 WIB. Pengucapan ijab kabul Dhaup Ageng menggunakan Bahasa Jawa oleh BPH Kusumo Kuntonugroho, di hadapan saksi KPH Jurumartani dan Prof. Dr. drg. Sudibyo.

 

Usai proses akad nikah berlangsung, rombongan pengantin perempuan menuju ke Bangsal Sewotomo Pura Pakualaman dengan menggunakan mobil listrik yang kemudian disusul pengantin pria yang berjalan menuju Bangsal Sewotomo Puro Pakualaman untuk mempersiapkan upacara Panggih. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement