REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa perubahan di kursi kepemimpinan akan terjadi pada Oktober 2024. Itulah makna "perubahan" yang diungkapkan Ganjar Pranowo dalam pidatonya di hari ulang tahun (HUT) ke-51 PDIP.
"Pak Jokowi sendiri kan Oktober tahun ini kan, memang sudah berakhir dan jabatan presiden itu tidak bisa diperpanjang berdasarkan konstitusi. Tidak bisa juga diwariskan," ujar Hasto di kawasan Cilandak, Jakarta, Jumat (12/12/2024).
Menurut Hasto, Pemilu 2024 akan menjadi indikator bagaimana kedaulatan rakyat dan kualitas demokrasi di Indonesia. Hal tersebut harus dicerminkan oleh calon pemimpin yang mempunyai komitmen terhadap dua hal tersebut.
"Kami percaya Pak Ganjar dengan blusukannya, Pak Mahfud dengan pedang keadilannya mampu membawa kemajuan secara cepat bagi Indonesia," ujar Hasto.
"Karena memang berbeda, jadi saya sampaikan, kalau Pak Ganjar blusukan dengan kaki sendiri berjalan sendiri. Kalau Pak Prabowo bertemu rakyat kan dengan bantuan mobil Alphard, jadi bertemu rakyat gitu, sehingga nggak bisa blusukan," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Ganjar menghadiri peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-51 PDIP. Dalam sambutannya, ia menyampaikan tiga hal yang selalu disampaikan oleh masyarakat selama ia turun langsung ke akar rumput.
Pertama adalah hal-hal yang terkait dengan pemenuhan "perut" masyarakat. Sebab, banyak daerah di Indonesia yang mengeluhkan kesulitan mereka dalam mendapatkan kebutuhan mereka untuk hidup.
"Kedua, 'Kenapa kami yang tidak punya kemampuan lebih, untuk bisa membiayai pendidikan, akses kami selalu terputus, dan kami kami masuk terputus sekolah, akses pendidikan?'. Kami mengharapkan itu agar nasib kami jauh lebih baik, ketika kami mendapatkan pendidikan yang baik," ujar Ganjar dalam sambutannya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
"Ketiga, kenapa kami tidak bisa mendapatkan akses kesehatan yang sama," sambungnya.
Menurutnya, ketiga hal tersebut kerap disuarakan oleh ibu-ibu di seluruh wilayah Indonesia. Suara-suara tersebut juga dititipkannya kepada PDIP yang di usia ke-51 tahun ini mengusung "Satyam Eva Jayate" yang artinya kebenaran pasti menang.
Untuk mengubah nasib mereka, pemilihan umum (Pemilu) 2024 menjadi alat untuk menghadirkan keadilan dan kesejahteraan untuk rakyat. Momentum yang menjadi harapan akar rumput untuk mengubah nasibnya.
"Inilah bounding kita pada hari ini, dan pemilu adalah sebuah harapan perjuangan perubahan, dan PDI Perjuangan menjadi harapan untuk memperjuangkan wong cilik," ujar Ganjar.