Jumat 12 Jan 2024 22:19 WIB

Gempa Lebih Sering Terjadi di Indonesia, Ternyata Ini Alasannya Menurut Pakar Geologi

Aktivitas gempa di Indonesia meningkat selama beberapa tahun terakhir.

Peningkatan aktivitas gempa dikarenakan posisi Indonesia berada di kawasan cincin api Pasifik dan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia.
Foto: Pixabay
Peningkatan aktivitas gempa dikarenakan posisi Indonesia berada di kawasan cincin api Pasifik dan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Guru Besar Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Wahyu Wilopo menekankan pentingnya penguatan mitigasi untuk mengantisipasi potensi bencana gempa bumi yang aktivitasnya meningkat selama beberapa tahun terakhir. Wahyu di Kampus UGM, Yogyakarta, Jumat (12/1/2024), mengatakan, peningkatan aktivitas gempa dikarenakan posisi Indonesia berada di kawasan cincin api Pasifik dan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia.

"Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi," kata dia.

Baca Juga

Aktivitas gempa bumi di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Data BMKG mencatat adanya pola peningkatan aktivitas gempa bumi sejak tahun 2013 dengan rata-rata 10 ribu kali gempa dalam setahun.

Mengingat besarnya potensi bencana gempa bumi di tanah air, Wahyu mengatakan pentingnya penguatan mitigasi guna meminimalkan dampak bencana. Mitigasi awal yang harus dilakukan, kata dia, adalah dengan penyusunan tata ruang berbasis informasi multi bahaya khususnya gempa bumi.

Menurut Wahyu, ada empat prinsip pendekatan perencanaan di daerah rawan gempa bumi di Indonesia.

"Pertama, mengumpulkan informasi bahaya patahan aktif yang akurat. Kedua, rencanakan untuk menghindari bahaya zona patahan sebelum pengembangan dan pembagian ruang," kata dia.

Ketiga, mengambil pendekatan berbasis risiko di wilayah yang sudah dikembangkan atau ditempati dan keempat, komunikasikan risiko di kawasan terbangun pada zona patahan.

"Untuk daerah yang telah dihuni perlu adanya penguatan gedung, peningkatan ketangguhan, dan kesiapsiagaan masyarakat," ujar dia.

Dalam melakukan mitigasi bencana, Wahyu menambahkan perlu adanya kerja sama erat antara pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi, media massa untuk mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement