Selasa 16 Jan 2024 12:14 WIB

Golkar Ungkap Keluar dari PDIP Maruarar Sirait akan Berlabuh ke Satu Parpol

Maruarar akan berlabuh ke salah satu partai di Koalisi Indonesia Maju.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Politisi PDIP Maruarar Sirait
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Politisi PDIP Maruarar Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid, mengatakan partainya terbuka jika Maruarar Sirait ingin bergabung. Namun, ia mendengar kabar bahwa pria yang akrab disapa Ara itu akan bergabung ke partai politik lain seusai pamit dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Saya denger mungkin ke tempat lain, tapi masih ya baru denger-denger aja, tapi sekali lagi Golkar juga terbuka aja ya, senang-senang aja," ujar Meutya di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Baca Juga

Ditanya, apakah partai politik tempat berlabuhnya Ara berada dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka? Meutya membenarkan hal tersebut. Namun, masih enggan mengungkap partai politik yang mana.

"Ya pasti dalam satu koalisi," ujar Meutya.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pun terbuka jika Maruarar Sirait atau akrab disapa Ara itu ingin bergabung. Meskipun ia mengungkapkan belum adanya komunikasi TKN dengan Ara.

"TKN terbuka tangannya, apalagi beliau ya tokoh pemuda yang sangat aktif, dan sangat giat berdiskusi, dan juga membina anak-anak muda di berbagai daerah," ujar Meutya.

Sebelumnya, Maruarar Sirait atau biasa disapa Ara datang ke Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kedatangannya dalam rangka menyampaikan keputusannya untuk pamit dari partai berlambang kepala banteng itu.

Di sana, ia bertemu dengan Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto dan Rudianto Tjen. Tak lupa ia berterima kasih kepada Megawati Soekarnoputri yang mengizinkannya berbakti untuk negara lewat PDIP.

"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap bersama PDI Perjuangan, tetapi izinkanlah dengan keterbatasan, saya pamit," ujar Ara di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Selanjutnya, ia mengaku akan mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Jokowi adalah sosok pemimpin yang sangat dipercaya oleh rakyat Indonesia.

"Jadi saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," ujar Ara.

"Semoga PDI Perjuangan mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal lebih profesional, dan lebih berkualitas dari saya, mohon pamit, merdeka," sambungnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement