Selasa 16 Jan 2024 13:23 WIB

Maruarar Keluar Dinilai Sebagai Pertanda Masalah di Internal PDIP

Ara yang memakai baju putih gagal dilantik jadi menteri sebab tak disetujui PDIP.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Erik Purnama Putra
Maruarar Sirait ketika menghadiri sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (22/12/2022).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Maruarar Sirait ketika menghadiri sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (22/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, mengatakan keputusan Maruarar Sirait keluar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyiratkan pertanda ada masalah atau kekacauan di internal partai berlambang banteng tersebut.

Ujang menyebut, keluarnya Maruarar atau yang akrab disapa Ara itu akan memberi dampak negatif terhadap upaya pemenangan capres-cawapres yang diusung PDIP, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Hal itu lantaran Ara memiliki simpatisan tidak sedikit.

Baca Juga

"PDIP sedang berjuang utk bisa memenangkan pilpres. suka tak suka ini ada pertanda perpecahan di internal PDIP. Paling tidak berdampak pada pemenangan Ganjar-Mahfud," kata Ujang di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Dengan keputusan Ara yang notabene salah satu simbol kader muda PDIP, kata Ujang, juga bisa berdampak kepada penurunan suara PDIP pada Pemilu 2024. Pasalnya, Ara dikenal memilliki pemilih dan pendukung yang loyal. Alhasil, PDIP akan dinilai sedang ada masalah dan tidak mampu menjaga kader terbaiknya untuk bertahan.