Rabu 17 Jan 2024 11:27 WIB

Ekonom Perkirakan BI Mulai Pangkas Suku Bunga di Separuh Kedua 2024

Penurunan suku bunga BI akan seiring dengan sikap Fed yang masih hati-hati.

Logo Bank Indonesia.
Foto: Antara
Logo Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memperkirakan Bank Indonesia (BI) mulai memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate pada paruh kedua 2024.

"Bank Indonesia diperkirakan memiliki ruang untuk menurunkan BI-Rate pada paruh kedua tahun 2024," kata Josua dilansir Antara di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Baca Juga

Selain itu, ia memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga BI-Rate di level 6 persen pada Rawat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2024.

Perkiraan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir dari sisi global dan domestik. Sikap hati-hati bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait penurunan suku bunga pada 2024, ditambah dengan risiko inflasi domestik yang sedang berlangsung di separuh pertama tahun ini akibat El Nino.

"Kami terus mempertahankan perkiraan kami bahwa BI-Rate akan berada di level 5,50 persen pada akhir tahun 2024," ujarnya.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 20-21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya atau BI rate sebesar 6 persen.

Suku bunga deposit facility dipertahankan sebesar 5,25 persen, dan suku bunga lending facility juga tetap sebesar 6,75 persen.

"Keputusan Bank Indonesia mempertahankan BI rate pada level 6 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2023 di Jakarta, Kamis (21/12).

Keputusan tersebut dilakukan untuk mendukung langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement