Rabu 17 Jan 2024 12:53 WIB

Solusi dari Nabi Muhammad SAW Bagi Dua Insan yang Saling Jatuh Cinta

Nabi Muhammad mendakwahkan kearifan Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Infografis Gaya Hidup Nabi Muhammad yang Terbukti Sehat Secara Ilmiah
Foto: Republika.co.id
Infografis Gaya Hidup Nabi Muhammad yang Terbukti Sehat Secara Ilmiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits mengabarkan tentang cara atau solusi dalam menyelesaikan perkara dua insan yang dirundung rasa saling jatuh cinta. Tidak ada solusi lain kecuali satu hal ini.

Hadits yang dimaksud ada dalam Shahih Sunan Ibnu Majah dan Shahih Al Jami', sebagaimana berikut ini:

Baca Juga

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Sulaiman, dia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muslim, dia berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Maisarah dari Thawus dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Kami belum pernah melihat (solusi) untuk dua orang yang saling jatuh cinta selain menikah." (HR. Ibnu Majah)

Hadits itu menunjukkan, ketika seorang laki-laki dan perempuan saling jatuh cinta, maka hal paling besar yang dapat mencegahnya dari godaan setan dan maksiat adalah dengan menikahkannya. Jika tidak dilangsungkan pernikahan maka hati akan tetap melekat pada orang yang dicintainya.

Al Manawi dalam Faydh Al Qadir menjelaskan hadits tersebut, bahwa ketika seorang lelaki memandang wanita asing dan hatinya jatuh cinta pada wanita tersebut, maka dengan menikahinya, cintanya akan bertambah. Hal ini juga disampaikan oleh Al Thibbi.

Dengan demikian, obat paling manjur untuk mengobati jatuh cinta adalah pernikahan. Karena ini adalah pengobatan yang tidak bisa diubah dengan apapun. Hal inilah yang disiratkan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

يُرِيدُ ٱللَّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ ۚ وَخُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ ضَعِيفًا

"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (QS. An Nisa ayat 28)

Penyebutan tentang kelonggaran-Nya dalam situasi ini menunjukkan kelemahan manusia dalam menanggung syahwat tersebut. Dan Allah SWT memudahkan urusannya dengan memberikan kepada seorang hamba tentang hal-hal terbaik yang Dia izinkan dari wanita.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement