Kamis 18 Jan 2024 14:28 WIB

Warga Yogyakarta Diminta Waspadai DBD pada Musim Hujan

Endang mengajak masyarakat lebih peduli dan mengikuti Germas.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta meminta masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan saat ini. Hal ini mengingat umumnya penyakit DBD lebih berisiko meningkat di musim hujan.

Programmer Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD, Dinkes Kota Yogyakarta, Rubangi mengatakan bahwa berbagai upaya sudah dilakukan agar DBD yang banyak ditemukan saat musim hujan maupun pancaroba dapat turun secara signifikan.

Salah satunya dengan mengajak para kader DBD di wilayah untuk selalu memberikan edukasi dan sosialisasi penanganan DBD. Dinkes Kota Yogyakarta juga bekerja sama dengan UGM untuk melakukan monitoring secara berkala terkait populasi nyamuk ber-wolbachia di Kota Yogyakarta.

"Saat ini DBD di Kota Yogyakarta merupakan yang paling rendah se DIY. Hal ini karena adanya kegiatan dari kader dan warga dalam menanggulangi terjadinya penyakit DBD," kata Rubangi dalam keterangannya belum lama ini.

Selain pemerintah dan kader DBD, warga juga diharapkan turut berkontribusi dalam mencegah penyebaran penyakit DBD ini. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan hidup sehat dan melakukan 3M yakni menguras, menutup dan mengubur.

"Di mana nyamuk DBD ini menyukai adanya genangan air yang terdapat pada lubang atau barang-barang bekas akan digunakan untuk tempat berkembang biak nyamuk," jelas Rubangi.

Rubangi menyebut kasus DBD di Kota Yogyakarta mencapai 88 kasus hingga akhir Desember 2023. Dikatakan bahwa kasus DBD ini merupakan yang terendah sejak 2022, di mana berjumlah 180 kasus di Kota Yogyakarta.

"Saya berharap nyamuk ber-wolbachia persentasenya bertambah, sehingga kasusnya menurun, dan tentunya akan mengurangi pelaksanaan anggaran khususnya pelaksanaan fogging di Kota Yogyakarta," ucap Rubangi.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi, Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu juga menghimbau kepada masyarakat untuk terus mewaspadai kondisi cuaca. Selain adanya penyakit DBD, penyakit lain seperti ISPA, diare, dan leptospirosis juga dapat menyerang siapapun di musim hujan seperti saat ini.

"Walaupun data penyakit tersebut masih sangat sedikit, kami terus memberikan himbauan untuk selalu melakukan hidup sehat dan menjaga kebersihan, sehingga masyarakat tidak ada yang terkena penyakit tersebut," kata Endang.

Endang juga mengajak agar masyarakat lebih peduli dan mengikuti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sedangkan, kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) juga diminta untuk terus waspada dengan adanya penyakit menular.

"Kami juga mengajak kesiapan fasyankes untuk terus waspada terhadap penyakit menular. Kesiapan mulai dari puskesmas, dan rumah sakit, serta layanan kesehatan lainnya seperti logistik juga harus disiapkan. Sehingga ketika ada kasus meningkat, pihak fasyankes tidak kewalahan," ucap Endang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement