Jumat 19 Jan 2024 15:43 WIB

Google Ngaku Bisa Mengumpulkan Data dalam Mode Incognito di Chrome 

Google terkena tuntutan hukum, dituduh melacak aktivitas pengguna pada mode Incognito

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
Google Chrome Incognito. Ilustrasi
Foto: Standard
Google Chrome Incognito. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat para pengguna membuka browser Incognito di Chrome, mereka akan melihat pemberitahuan yang memperingatkan bahwa orang lain yang menggunakan perangkat mereka tidak akan dapat melihat aktivitas mereka. Namun unduhan-unduhan, bookmarks, dan item-item bacaan mereka akan tetap disimpan. 

Kini, Google telah memperbarui penafian tersebut di saluran Canary eksperimental Chrome, tak lama setelah setuju untuk menyelesaikan gugatan senilai lima miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 78.057.500.000.000 yang menuduhnya melacak para pengguna Incognito. Seperti yang pertama kali diketahui oleh MS PowerUser, perusahaan telah mengubah penafian di Canary untuk menambahkan bahasa yang mengatakan mode Incognito tidak akan mengubah cara situs web mengumpulkan data orang. 

Baca Juga

“Orang lain yang menggunakan perangkat ini tidak akan melihat aktivitas Anda, sehingga Anda dapat menjelajah dengan lebih pribadi,” demikian bunyi penafian baru, dilansir Engadget, Jumat (18/1/2024). 

“Ini tidak akan mengubah cara pengumpulan data oleh situs web yang Anda kunjungi dan layanan-layanan yang mereka gunakan, termasuk Google. Unduhan-unduhan, bookmarks, dan item-item daftar bacaan akan disimpan.” 

Publikasi tersebut melihat peringatan yang diperbarui di Canary di Android dan Windows, dan kami dapat mengonfirmasi bahwa bahasa yang sama muncul di versi Chrome untuk Mac.

Google terkena tuntutan hukum pada tahun 2020, menuduhnya melacak aktivitas-aktivitas para pengguna meskipun mereka dalam mode Incognito. Penggugat mengatakan kepada pengadilan bahwa perusahaan menggunakan alat seperti produk Analytics, aplikasi, dan plugin browser untuk memantau pengguna.

Mereka juga berargumentasi bahwa dengan melacak pengguna di Incognito, Google memberikan keyakinan yang salah kepada orang-orang bahwa mereka dapat mengendalikan informasi yang ingin mereka bagikan. 

Juru bicara Google menjelaskan pada saat itu bahwa mode tersebut hanya dapat menyembunyikan aktivitas pengguna di perangkat yang mereka gunakan namun informasi mereka masih dapat dikumpulkan. Hal ini tidak dikomunikasikan dengan jelas dalam penafian saat ini untuk Chrome versi publik, namun sepertinya hal tersebut dapat berubah dalam waktu dekat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement