REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi menyoroti rencana calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto yang ingin menaikkan gaji para pejabat penyelenggara negara jika kelak berkuasa. Rencana itu merupakan bagian dari upaya Prabowo memberantas korupsi secara sistemik dan realistis.
Langkah itu dilakukan jika Prabowo terpilih sebagai presiden ke-8 RI. Gagasan itu disampaikan Prabowo dalam acara Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024).
Islah menilai, koruptor tidak pernah puas hanya sekali melakukan korupsi. Sehingga kenaikan gaji pejabat tidak berpengaruh terhadap perilaku korupsi pejabat.
"Semua pejabat korup yang ditangkap adalah mereka yang sudah kaya oleh korupsi-korupsi sebelumnya. Mereka ditangkap karena keserakahan dan uang haram yang membuatnya ketagihan," ujar Islah dikutip di Jakarta, Sabtu (21/1/2024).
Menurut Islah, korupsi terjadi bukan karena sang pejabat sudah kaya atau masih miskin. Dia menilai, korupsi terjadi karena mental dan moral pejabatnya sudah bobrok.
Islah menyebyt, mereka terjebak dalam situasi 'jika saya tidak korupsi, orang lain yang akan mengkorupsi'. "Akhirnya para pejabat itu terbiasa menormalisasi uang korupsi sebagai rezeki. Paham Mas Bowo?" kata Islah.