Senin 22 Jan 2024 07:41 WIB

Hamas: Polisi dan Tentara Israel Banyak Bunuh Warganya Sendiri 

Rakyat Palestina adalah pihak yang harus dan berhak menentukan masa depan Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Kehancuran di sepanjang tepi laut di selatan Kota Gaza, (15/1/2024). Lebih dari 25 ribu warga Palestina dan setidaknya 1.300 warga Israel tewas, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Kehancuran di sepanjang tepi laut di selatan Kota Gaza, (15/1/2024). Lebih dari 25 ribu warga Palestina dan setidaknya 1.300 warga Israel tewas, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kelompok Hamas, pada Ahad (21/1/2024), telah merilis dokumen publik pertama yang memaparkan latar belakang tentang serangan dan operasi infiltrasi ke Israel pada 7 Oktober 2023. Dalam laporan setebal 16 halaman yang ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris tersebut, Hamas mengungkapkan tak pernah secara sengaja menargetkan warga sipil Israel. 

Hamas menjelaskan, serangan ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu merupakan langkah yang perlu diambil dalam rangka melawan pendudukan Israel. Namun mereka mengakui, terjadi kesalahan ketika operasi tersebut dilaksanakan. “Beberapa kesalahan terjadi, karena runtuhnya sistem keamanan dan militer Israel dengan cepat, serta kekacauan yang terjadi di sepanjang wilayah perbatasan dengan Gaza,” kata Hamas dalam laporannya, dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Menurut data resmi Israel, serangan dan operasi infiltrasi Hamas menyebabkan 1.140 orang terbunuh. Sekitar 700 warga sipil Israel dan 76 warga asing termasuk di antara korban tewas. Namun Hamas dalam laporannya membantah bahwa mereka secara sengaja menargetkan warga sipil Israel.

“Jika ada kasus yang menargetkan warga sipil, hal itu terjadi secara tidak sengaja dan selama konfrontasi dengan pasukan pendudukan (Israel-red),” ungkap Hamas dalam laporannya. “Banyak warga Israel yang dibunuh oleh tentara dan polisi Israel karena kebingungan mereka,” tambah Hamas.