REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video artis Kartika Putri yang mengungkapkan dirinya ingin mendengar para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Indonesia mengaji menjadi viral di media sosial. Menurut Kartika, pernyataannya yang ingin mendengar capres mengaji ia lontarkan ketika sedang melakukan siaran langsung (live) di media sosial.
"Jujur aku kepingin sebenarnya ngedenger capres-cawapres pada ngaji yang mana suaranya merdu itu yang kita pilih," kata Kartika dalam potongan video yang viral.
Dalam live video itu, Kartika juga menyebut orang yang terbiasa membaca Alquran, insya Allah amanah, lembut, dan hatinya tidak keras. Kartika awalnya mengaku pernah mendengar salah satu presiden Turki mengaji dan merasa kagum dengan suara merdunya.
Setelah video itu viral, Kartika kembali mengunggah video terbaru di Instagram Story. Isti dari Habib Usman bin Yahya itu mengaku banyak mendapat komentar negatif terkait potongan video yang viral tersebut.
Beberapa komentar warganet turut ia perlihatkan di unggahannya. Tidak sedikit yang menyerang Kartika di luar konteks seperti perundungan pada fisik dan kalimat cacian. Kartika sekaligus memberikan penjelasan dari keinginannya mendengar capres mengaji.
"Tiba-tiba video live aku ada yang nge-record dan akhirnya viral dipotong-potong juga, terus, dan lucunya aku baca komen di situ banyak banget orang Ya Allah kayak alergi banget denger adanya kata ngaji, 'Emang ini negara Islam doang?' segala macem, betul ini negara beranekaragam agama dan kebetulan saya bilang semua paslon itu enam-enamnya Islam," ujar Kartika dikutip dari akun Instagram-nya @kartikaputriworld.
Perempuan berusia 33 tahun itu mengatakan, qodarullah secara kebetulan, semua pasangan capres dan cawapres adalah bergama Islam. Indonesia juga merupakan negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Jadi ia merasa tidak ada salahnya punya keinginan mendengar para capres mengaji.
Kecuali, kata dia, jika ada salah satu paslon bukan Islam, maka dia bisa dibilang tidak waras jika meminta mereka mengaji. Dia mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu berlebihan dan mati-matian membela paslon tertentu karena semuanya akan menjadi ketentuan Allah SWT.
Dia menyarankan agar masyarakat bisa berikhtiar atau berusaha dengan cara-cara yang baik, beradab dan berakhlak, serta tidak saling mencaci. Di sisi lain, Kartika juga meminta para buzzer untuk lebih santai karena dia juga tidak menyebut paslon nomor berapa pun.