REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengabarkan mundurnya jadwal peresmian Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Gesing. Pelabuhan yang ada di wilayah Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, itu awalnya akan diresmikan pada triwulan kedua 2024.
Menurut Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP DIY Catur Nur Amin, jadwal peresmian mundur lantaran saat ini di area kolam pelabuhan masih ditemukan sisa-sisa peledakan batuan keras. “Rencananya kan (diresmikan) triwulan dua, tapi kami melihat masih banyak material hasil peledakan itu masuk ke kolam,” ujar dia di Yogyakarta, Rabu (24/1/2024).
Teknik peledakan (blasting) sebelumnya digunakan untuk mempercepat proses pengerukan kolam karena ada kendala kerasnya bebatuan di lokasi. Menurut Catur, sisa-sisa hasil peledakan batuan itu kembali memasuki area kolam pelabuhan lantaran terkena gelombang dan terbawa arus.
Catur mengatakan, kontraktor yang mengerjakan pembangunan pelabuhan itu masih melakukan pengerukan sisa material batuan. Pasalnya, dapat memicu pendangkalan kolam pelabuhan.
“Sehingga biar nanti saat diresmikan Pak Gubernur sudah benar-benar bagus dan sudah bersih. Kemungkinan awal Oktober 2024 baru bisa diresmikan,” ujar Catur.
Sementara soal infrastruktur di darat, Catur memastikan pembangunannya sudah tuntas, seperti gedung perkantoran. “Perkantoran sudah selesai, bahkan sudah ada fasilitas meja dan kursi untuk karyawan,” kata dia.
Kepala DKP DIY Bayu Mukti Sasongka menjelaskan, pembangunan PPI Gesing dimulai sejak awal 2022, dengan menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) mencapai Rp 152.486.220.000.
Pelabuhan yang dikonsep menjadi “tourism fishing port” atau pelabuhan perikanan berbasis pariwisata itu diperkirakan mampu menampung hingga 40 kapal berkapasitas 10-30 gross tonnage (GT), serta 100 unit kapal motor tempel.
Setelah resmi dioperasikan, PPI Gesing diharapkan mampu menyumbang sekitar 5.000 ton ikan tangkap per tahunnya di DIY.