REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meluncurkan Calendar Of Event (kalender agenda) 2024. Peluncuran kalender agenda tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Ada lebih dari seratus agenda yang masuk Calendar Of Event 2024 Sleman. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengatakan, komposisinya 99 agenda skala lokal, 12 agenda skala nasional, dan 10 agenda skala internasional.
Terdiri atas 40 agenda MICE (meetings, incentives, conferences, exhibitions), 34 agenda festival, 23 agenda budaya dan musik, 17 agenda olahraga, dan tujuh agenda keagamaan. Ishadi mengatakan, ada sejumlah agenda utama, antara lain Upacara Adat Labuhan Merapi (Februari), Sleman Temple Run (November), dan Barata XXXIX (Desember).
“Kami meyakini bahwa belum semua event yang ada di Kabupaten Sleman masuk dalam Calendar of Event 2024 ini. Update informasi akan terus kami lakukan setiap bulannya terkait event yang ada dan akan kami sampaikan melalui saluran informasi yang ada,” ujar Ishadi, Rabu (24/1/2024).
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, adanya informasi ihwal berbagai agenda yang akan digelar di Sleman pada 2024 ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pelaku wisata, pengunjung, serta diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Peluncuran calendar of event ini juga harus dibarengi dengan konsekuensi yang ditanggung oleh seluruh penyelenggara event dalam kalender ini,” kata Kustini di Sleman City Hall, Rabu (24/1/2024).
Kustini berpesan agar agenda yang akan dilaksanakan ini dipersiapkan secara profesional. Pasalnya, kata dia, keberhasilan penyelenggaraan agenda akan membawa kredibilitas bagi pemerintah dan penyelenggara.
“Kesuksesan acara yang terdaftar dalam Calendar of Event 2024 ini akan sangat berpengaruh bagi acara-acara yang lain di kemudian hari,” ujar dia.
Kustini mengajak masyarakat merancang agenda yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dengan begitu, diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, serta meningkatkan lama tinggal. Hal itu diharapkan akan mendorong roda perekonomian masyarakat.
“Semoga agenda wisata yang tersusun dalam calendar of event tahun ini sukses mengundang wisatawan,” kata Kustini.
Menurut Kustini, sebelumnya angka kunjungan wisatawan mencapai tujuh juta orang, yang berkontribusi sekitar 31 persen terhadap pendapatan asli daerah (PAD) atau kurang lebih Rp 312 miliar. Ia berharap angka kunjungan wisatawan ini dapat terus meningkat. “Saya harap angka ini dapat terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang,” ujar dia.