REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, Jawa Tengah, dengan tiga program. Hal itu, yakni akses jalan, peningkatan kualitas homestay, dan penataan kawasan.
"Pengembangan KSPN Borobudur melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman dan perumahan," kata Basuki, di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Tiga program itu, kata Basuki, pertama, akses jalan tol ataupun non-tol sehingga akan mempermudah wisatawan. Kedua, peningkatan kualitas terhadap rumah masyarakat menjadi pondok wisata (homestay) di sepanjang koridor Borobudur sekaligus mendorong pengembangan usaha. Sedangkan ketiga, yakni melalui penataan kawasan.
Ia mengharapkan infrastruktur yang dibangun di KSPN Borobudur dapat mendukung pelestarian cagar budaya, mengubah wajah kawasan, dan meningkatkan kenyamanan wisatawan domestik maupun mancanegara. Penataan KSPN Borobudur dilakukan melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.
Lingkup kegiatannya meliputi penataan Gerbang Penanda kawasan, yaitu Gerbang Palbapang (Gerbang Singa), Gerbang Blondo (Gerbang Kalpataru), Gerbang Kembanglimus, penataan Concourse dan Plaza Candi Borobudur, serta penataan Aksis Budaya Mendut-Pawon-Borobudur.
Saat ini Kementerian PUPR sedang melanjutkan penataan KSPN Borobudur Tahap 2 melalui Penataan Kampung Seni Borobudur dan Museum di Kujon, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pembangunannya telah dilaksanakan pada 2023 dan ditargetkan selesai pada 2024.
“Progresnya telah mencapai 4,3 persen dengan alokasi anggaran sebesar Rp 253,2 miliar. Lingkup pekerjaannya antara lain Penataan Kampung Seni Borobudur dan Museum, Penataan Lapangan Olahraga Kujon (Lapangan Pengganti), dan Zona 2-Kawasan Candi Borobudur,” kata Kepala BPPW Jawa Tengah Kuswara.
Penataan Kampung Seni Borobudur di Kujon, menjangkau luas area sebesar 10,74 hektare dengan lingkup kegiatan pembangunan pasar seni cendera mata, kuliner, parkir kendaraan dan akses poin, ruang kreatif, pusat pelatihan kriya seni, panggung seni budaya, layanan shuttle service atau wira-wiri, toilet, mushala, dan penataan lanskap.
Sementara penataan KSPN Borobudur Tahap I telah selesai pada Desember 2021 dengan alokasi anggarannya sebesar Rp 119,5 miliar. Pada tahap I ini, dilakukan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) KSPN Borobudur berkapasitas 100 liter per detik yang melayani 12 desa, di Magelang, Jawa Tengah. SPAM ini memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat sekitar area KSPN Borobudur.
“Dilakukan juga pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) pada 12 desa di Magelang, Jawa Tengah yang dilaksanakan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) pada Juni hingga Oktober 2020. Pembangunan TPS3R ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kebersihan dan pembinaan pengelolaan persampahan secara baik dan berwawasan lingkungan di KSPN Borobudur,” kata Kuswara.