Ditulis oleh Esthi Maharani
GAZA -- Setelah berbulan-bulan, azan kembali terdengar di Gaza. Untuk kali pertama, azan magrib terdengar melalui pengeras suara masjid di Gaza utara pada Rabu (24/1/2024).
Genosida yang dilakukan Israel hampir empat bulan terakhir telah menghancurkan Gaza. Tak hanya jumlah warga yang gugur terus bertambah, bangunan hingga masjid pun rata dengan tanah. Kementerian Wakaf dan Urusan Agama di Jalur Gaza mengungkapkan, dari sekitar 1.200 masjid di Gaza, sebanyak 1.000 masjid di wilayah tersebut telah hancur sejak Israel memulai genosida pada 7 Oktober 2023.
"Rekonstruksi masjid-masjid (yang hancur) ini akan menelan biaya sekitar 500 juta dolar AS,” ungkap Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Middle East Monitor, Ahad (21/1/2024) lalu.
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza menambahkan, sebuah gereja, beberapa gedung administrasi, dan sekolah-sekolah Alquran, dihancurkan dalam serangan Israel.
“Kami mengimbau negara-negara Arab dan Islam serta masyarakat yang mempunyai hati nurani untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap warga Palestina di Jalur Gaza,” kata kementerian tersebut.
Genosida Israel ke Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama hampir empat bulan tidak hanya menyebabkan korban jiwa yang tinggi. Serangan tanpa pandang bulu Israel turut menimbulkan kehancuran infrastruktur yang masif. Gedung atau bangunan bersejarah dan pusat-pusat kebudayaan di Gaza turut terimbas kebrutalan agresi Israel.
Kementerian Kebudayaan Palestina telah merilis Laporan Awal Kerusakan Sektor Kebudayaan edisi ketiga yang memuat pemaparan kerusakan atau kehancuran gedung bersejarah, situs warisan, dan pusat-pusat kebudayaan di Gaza akibat serangan Israel.
“Selama perang, kami kehilangan puluhan institusi, teater, perpustakaan, penerbit, museum, bangunan bersejarah, situs suci, karya seni, dan warisan, terutama pakaian kuno dan tekstil warisan,” demikian bunyi salah satu kalimat dalam laporan tersebut, dikutip kantor berita Palestina, WAFA, 9 Januari 2024 lalu.
Dalam Laporan Awal Kerusakan Sektor Kebudayaan disebutkan rakyat Palestina telah berkontribusi secara signifikan dalam memperkaya kesadaran budaya dengan pencapaian-pencapaian penting yang akan tetap menjadi ciri khas kemajuan umat manusia, di antaranya melalui peradaban Kanaan, Fenisia, Kristen, dan Islam.
“Diamnya organisasi-organisasi internasional yang dipercaya untuk melindungi situs-situs warisan budaya sesuai hukum internasional dalam menghadapi penargetan warisan material dan non-material kami bukan hanya pengkhianatan terhadap pencapaian peradaban Arab Kanaan kita, tapi juga keterlibatan dalam penghancuran bagian penting dari ingatan dunia,” kata laporan tersebut.