Jumat 26 Jan 2024 20:27 WIB

Scan Barcode Jadi Syarat Masuk Raudhah

Masuk Raudhah harus scan barcode terlebih dahulu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Suasana Raudhah, Masjid Nabawi, Senin (11/6/2023). Untuk memasuki Raudhah, jamaah haji Indonesia harus memiliki tasreh atau izin.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Suasana Raudhah, Masjid Nabawi, Senin (11/6/2023). Untuk memasuki Raudhah, jamaah haji Indonesia harus memiliki tasreh atau izin.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Badan Masjid Nabawi dan otoritas terkait mulai menerapkan mekanisme baru untuk mengunjungi Raudhah Syarif di Masjid Nabawi di Madinah. Pengunjung harus memindai barcode di gerbang otomatis untuk masuk ke Rawdah Sharif, sesuai mekanisme teknologi digital terkini.

Dilansir Saudi Gazette, Jumat (26/1/2024), prosedur kunjungan Raudhah harus dimulai melalui platform Nusuk. Pengunjung akan diberitahu dalam berbagai bahasa tentang langkah-langkah yang harus ia ikuti untuk melakukan kunjungan melalui langkah-langkah mudah.

Baca Juga

Pengunjung akan menerima pesan konfirmasi janji temu setelah melakukan reservasi melalui aplikasi. Nantinya pengunjung akan diingatkan tentang janji temu 24 jam sebelum tanggal kunjungan, memintanya untuk mengkonfirmasi atau membatalkan, dan tidak dapat menggunakan barcode untuk kunjungan sebelum waktu yang ditentukan.

Begitu pengunjung tiba di halaman Masjid Nabawi, ia akan diarahkan melalui layar panduan menuju pintu masuk yang ditunjuk untuk kunjungan tersebut. Ia akan diterima oleh staf terlatih dan dipandu melalui tahapan kunjungan.

Sebelum tiba di Raudhah Sharif, pengunjung harus memindai barcode melalui gerbang otomatis lalu menuju ke ruang tunggu dan kemudian ke grup untuk masuk. Pengunjung tersebut akan dikembalikan melalui tempat yang telah ditentukan apabila izin tersebut diketahui tidak aktif pada waktu itu.

Badan Masjid Nabawi telah mengalokasikan jalur khusus bagi masyarakat berkebutuhan khusus dan luas pembukaannya akan ditentukan sesuai dengan kapasitas Raudhah Syarif. Layar elektronik telah dipasang dalam beberapa bahasa. Hal itu untuk mengedukasi pengunjung tentang etika berkunjung, dan ruang tunggu yang ditunjuk telah dipersiapkan sepenuhnya untuk menjamin kenyamanan mereka.

Memasuki waktu kunjungan yang telah ditentukan, para pengunjung akan diarahkan menuju pintu masuk Rawdah Syarif melalui jalur yang tertata dan terstandar hingga tiba di tempat salat. Setelah waktu berkunjung berakhir, pengunjung akan diarahkan ke pintu keluar yang telah ditentukan.

Tindak lanjut juga akan dilakukan melalui sistem digital canggih yang beroperasi melalui kamera dan sensor pintar untuk melacak pola pergerakan masuk dan keluar, serta mengetahui jumlah pengunjung melalui peta termal dan geografis interaktif.

Ruang kendali bersama akan mengelola manajemen kerumunan dan sistem digital, mempertemukan semua pihak terkait untuk mendaftarkan pengunjung untuk koordinasi langsung di antara mereka.

Ini akan memberikan solusi cepat jika terjadi kepadatan berlebih, dan akan menerbitkan laporan berkelanjutan dengan tujuan untuk terus mengembangkan dan meningkatkan layanan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement