REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Adakalanya emosi seseorang naik karena satu dan lain hal. Islam mengajarkan agar menekan emosi marah dengan beragam cara, antara lain mulai dari wudhu, berpindah tempat atau gerakan, dan tentu yang tak bisa ditinggalkan juga adalah berdoa.
Lalu bagaimana bacaan doa yang telah diajarkan Rasulullah agar tidak mudah tersulut emosi? Doa Rasulullah ini telah direkam dalam salah satu karya Imam An-Nawawi, yaitu , Al-Adzkar An-Nawawiyah.
Berikut bacaan doanya:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطانِ
Latin: Allahummaghfirli dzanbi, wa adzhib ghaizha qalbi, wa ajirni minas syaithan.
Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan”
Selain itu, orang yang sedang marah juga dianjurkan membaca ta’awudz seperti yang diajarkan Rasulullah, yaitu A'udzubillaahi minasy syaithanir rajim (Saya berlindung diri kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk). Bacaan ta’awudz ini ini akan membuat orang yang sedang marah tidak terjerumus ke dalam rayuan setan.
Dalam sebuah hadits dari Sulaiman bin Surd, ia menceritakan:
اسْتَبَّ رَجُلَانِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ عِنْدَهُ جُلُوسٌ وَأَحَدُهُمَا يَسُبُّ صَاحِبَهُ مُغْضَبًا قَدْ احْمَرَّ وَجْهُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ لَوْ قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Suatu hari saya duduk bersama Rasulullah SAW. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak.
Kemudian Rasulullah bersabda: “Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca taawudz: A'udzubillaahi minasy syaithanir rajim, marahnya akan hilang". (HR Bukhari dan Muslim).