Selasa 30 Jan 2024 22:29 WIB

DPR: Pemberian Subsidi EBT untuk Tekan Impor Bahan Bakar Fosil

Negara juga perlu menyusun peta pengembangan EBT.

Red: Ahmad Fikri Noor
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno menilai perlu ada pemberian subsidi untuk energi baru dan terbarukan (EBT) guna menekan impor bahan bakar fosil. Eddy mengatakan subsidi yang selama ini diberikan kepada bahan bakar berbasis fosil seperti Pertalite, Solar, dan LPG 3 kilogram juga didorong untuk disalurkan ke energi baru dan terbarukan.

"Daripada mensubsidi yang sekarang untuk energi fosil, lebih baik kita subsidi energi terbarukan. Karena kita bisa mengurangi dampak daripada impor, defisit kita kan bisa dihemat," kata Eddy saat ditemui usai menghadiri sesi diskusi bertajuk "Capital Connect: Indonesia Elections & Economics" di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Baca Juga

Eddy menilai tantangan yang dihadapi dalam proyek EBT adalah tarif yang tinggi disebabkan nilai investasi yang besar. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang menunjukkan keberpihakan negara terhadap proyek-proyek EBT.

"Memang harus ada mekanisme di mana kita harus menunjukkan keberpihakan supaya proyek-proyek bisa jalan karena kendalanya selalu tarif kan, investasi awalnya besar," ujar Eddy.