Jumat 02 Feb 2024 20:36 WIB

Beli KRL dari China, KAI Pastikan Rangkaian Sesuai Spesifikasi Kemenhub

KAI Commuter juga harus memastikan ketepatan waktu pengiriman.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang bersiap menaiki KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penumpang bersiap menaiki KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — KAI Commuter saat ini sudah menandatangani kontrak kerja sama pengadaan  sarana kereta rel listrik (KRL) baru antara KAI Commuter dengan CRRC Sifang Co. KAI Commuter memastikan tiga rangkaian KRL seri KCI-SFC120-V sudah melalui tahapan-tahapan dan pembahasan teknis yang panjang, dan mengikuti prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

“Sarana KRL seri KCI-SFC120-V tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan,” kata Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (2/2/2024). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, KAI Commuter harus memenuhi persyaratan dengan mengajukan terlebih dahulu kepada Ditjen Perkeretaapian Kemenhub. Proses tersebut dilakukan untuk memastikan semua spesifikasi teknis telah memenuhi syarat sesuai dengan prasarana perkeretaapian yang ada di Indonesia. 

“Seluruh proses ini juga berlaku untuk semua pengadaan sarana KRL di KAI Commuter,” ucap Anne. 

Dia menambahkan, KAI Commuter juga harus memastikan ketepatan waktu pengiriman agar pengguna KRL dapat terlayani dengan baik. Hal tersebut juga menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek yang harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan terus dilakukan.

Dalam proses persiapan teknis, Anne menyebut, KAI Commuter terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL. Setelah proposal resmi dari produsen KRL Jepang yakni J-TREC pafa Oktober 2023, pihak produsen menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya. 

“Selain terus melakukan komunikasi dengan J-TREC Jepang, KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke Korea Selatan (Wojin dan Dawonsys) dan China (CRRC Cifang Qingdao) yang juga memproduksi kereta cepat Whoosh,” ucap Anne. 

Selain itu juga, dari sisi reputasi dan rekam jejak, CRRC Sifang sudah bekerja sama dengan 28 negara di dunia dalam menyediakan sarana commuter EMU dengan berbagai kondisi di negara masing-masing pengimpornya. Ini juga yang memperkuat KAI Commuter untuk bekerja sama dengan CRRC Sifang. Dalam kerja sama ini KAI Commuter dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer knowledge untuk penanganan operasional ke depan. 

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan, KAI Commuter saat ini melayani sebanyak 1,3 juta pengguna di seluruh area operasionalnya. “Untuk itu harus memiliki sarana KRL yang andal agar masyarakat dapat terlayani dengan baik,” kata Didiek.

Usai penandatanganan kontrak kerja sama, Chairman of CRRC Sun Yongcai juga menyampaikan komitmen untuk memberikan kualitas sarana kereta terbaik ke Indonesia. Yongcai mengharapkaj sarana KRL tersebut juga bisa menjadi produk yang bisa diandalkan di Indonesia.

Proses pengadaan sarana KRL baru ini sebagai langkah KAI Commuter dalam pemenuhan sarana KRL untuk mengakomodir pengguna Commuter Line Jabodetabek yang diharapkan dia juta lebih pengguna per hari pada tahun 2025. Saat ini, rata-rata volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sebanyak 870-950 ribu orang perhari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement