Kamis 08 Feb 2024 11:28 WIB

Sepekan Jelang Pencoblosan, BMKG Ungkap Cuaca di Bandung Berpotensi Hujan Ringan

Sifat hujan dalam kategori normal hingga atas normal.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pengendara menerobos hujan lebat
Foto: Republika/Prayogi
Pengendara menerobos hujan lebat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan cuaca di  Bandung Raya berpotensi terjadi hujan ringan sepekan jelang pencoblosan tanggal 14 Februari. Puncak musim hujan berpotensi terjadi pada bulan Januari hingga Maret.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan kondisi cuaca pada tanggal 8 Februari berpotensi terjadi hujan ringan dan sedang. Sedangkan pada tanggal 9 Februari berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang.

Baca Juga

"H-1 jelang pencoblosan atau tanggal 13 Februari berpotensi hujan ringan dari siang sampai malam," ujar Teguh, Kamis (8/2/2024).

Ia mengatakan hasil analisis pada bulan Januari 2023 sebanyak 15.3 persen di wilayah Jawa Barat mengalami curah hujan kategori rendah, 60.7 persen mengalami curah hujan kategori menengah dan 24 persen mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi.

Menurut Teguh, prakiraan curah hujan bulan Februari, Maret dan April 2024 pada umunya berada pada kategori menengah hingga tinggi. Dengan sifat hujan dalam kategori normal hingga atas normal.

"Saat ini di Februari tahun 2024 seluruh Wilayah Bandung Raya telah memasuki awal musim hujan hal ini ditandai dengan pertumbuhan awan-awan rendah (cumulus) yang dapat tumbuh menjadi awan-awan konvektif (cumulunimbus /cb) signifikan yang berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat dan angin kencang," kata dia.

Menurutnya, puncak musim hujan di wilayah Jawa Barat diperkirakan pada Januari hingga Maret tahun 2024. Sedangkan wilayah Bandung Raya diperkirakan terjadi pada Februari hingga Maret 2024.

Sedangkan suhu maksimum di Bandung pada siang hari pada pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB antara 29.4 hingga 29,0 derajat celcius. Hal ini disebabkan karena posisi matahari di selatan khatuliswa sehingga paparan sinar matahari optimal di selatan khatulistiwa termasuk Bandung Raya.

"Adanya proses konveksi pertumbuhan awan-awan hujan menyebabkan udara terasa hangat dan lembap," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement