Ahad 11 Feb 2024 21:22 WIB

Pengamat: PDIP akan Pertahankan Basis Jateng Habis-habisan

Jateng dinilai akan jadi medan tempur antara Paslon 2 dan 3.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Nomor urut 3 Ganjar Pranowo membuka jaket menunjukkan tulisan dikaos saat kampanye akbar penutup di Semarang, Jawa Tengah di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Nomor urut 3 Ganjar Pranowo membuka jaket menunjukkan tulisan dikaos saat kampanye akbar penutup di Semarang, Jawa Tengah di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Jawa Tengah (Jateng) akan menjadi medan perang antara kubu 02 dan 03 dalam Pilpres 2024. Kampanye akbar yang dilakukan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jateng dilihat sebagai upaya mempertahankan suara mereka di Kandang Banteng, tapi tidak menutup kemungkinan pertahanan itu akan jebol oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena latar belakang ‘merah’-nya.

“Kalau kita bicara Jateng itu battleground antara kubu 02 dengan 03 itu. Jadi saya melihat, di sini akan saling mengalahkan antara 02 dengan 03,” ucap Ujang kepada Republika, Ahad (11/2/2024).

Baca Juga

Ujang melihat, dari sisi kubu Prabowo-Gibran, untuk memuluskan kemenangan mereka maka Jateng sangat penting untuk dimenangkan. Dia mengatakan, kesempatan itu tidak tertutup bagi penerus trah Joko Widodo (Jokowi) di pucuk pimpinan eksekutif. Menurut dia, banyak basis massa pendukung yang berada di belakang Jokowi, Gibran, dan Prabowo berada di Jateng. Seperti Solo Raya menjadi basis pendukung Jokowi dan Gibran dan Habib Luthfi juga turut berada di barisan 02.

“Jadi saya melihat potensi PDIP, Ganjar-Mahfud tumbang di Jateng itu mungkin bisa terjadi,” terang Ujang.

Dia mengatakan, kampanye akbar yang dilakukan Ganjar-Mahfud di Jateng yang menjadi Kandang Banteng selama ini merupakan upaya mereka bersama PDIP untuk mempertahankan habis-habisan basis masa mereka agar tidak diambil oleh kubu 02. Sebab, kemungkinan basis massa mereka berpindah ke 02 masih sangat mungkin terjadi.

“Bisa dan mungkin, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Karena kita tahu bahwa Jokowi juga kan berasal dari basis merah. Gibran juga berasal dari basis merah. Jadi identik juga dengan merah, walaupun hari ini tidak sepakat dengan merah kan gitu,” kata dia.

Calon Presiden RI Ganjar Pranowo optimistis menjelang hari-H pencoblosan pemilu, Rabu, 14 Februari 2024, Jawa Tengah mutlak kandang banteng. Hal itu disampaikan Ganjar, usai menghadiri kampanye akbar pamungkasnya di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jateng, Sabtu.

"Kalau melihat hari ini di Jawa Tengah, insyaallah mutlak kandang banteng. Maka, apa yang disampaikan Pak Mahfud tadi tabrak, seruduk semua yang tidak benar. Tidak sesuai dengan aturan, akan kami sruduk,” kata Ganjar.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, beri komentar soal acara kampanye terkahir pasangan calon urut 3 Ganjar-Mahfud bertajuk Hajatan rakyat digelar di Benteng Vastenburg, Kota Solo, Sabtu (10/2/2024). Puan mengatakan optimistis bahwa Jawa Tengah tetaplah 'kandang banteng'. 

“Ya hari ini kita menggelar di Solo lalu nanti pindah ke Semarang dan Insyaallah Jawa Tengah tetap kandang Banteng. Ya kebetulan, Alhamdulillah kami dapat zona Jawa Tengah,” katanya di Ngarsopuro, Sabtu (10/2/2024).

Disinggung alasan digelar di kota Solo apakah lantaran salah satu paslon asal Solo yakni Gibran Rakabuming, Puan menepis hal tersebut. Ia mengatakan Solo khususnya dan Jawa Tengah adalah basis suara PDIP. “Solo karena basis PDIP, jadi kita datang ke sini kalau ada pendapat seperti itu silahkan menilai sendiri,” katanya. 

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ
dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

(QS. An-Nisa' ayat 157)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement