Senin 12 Feb 2024 12:59 WIB

Polisi Tetapkan Suami Kasus KDRT Berujung Korban Meninggal Dunia Sebagai Tersangka

Peristiwa KDRT yang menyebabkan korban meninggal dunia terjadi pada 24 Januari.

Kepolisian Resor (Polres) Malang menetapkan tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga menyebabkan seorang korban meninggal dunia yakni perempuan berinisial DS (41).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kepolisian Resor (Polres) Malang menetapkan tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga menyebabkan seorang korban meninggal dunia yakni perempuan berinisial DS (41).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepolisian Resor (Polres) Malang menetapkan tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga menyebabkan seorang korban meninggal dunia yakni perempuan berinisial DS (41). Kepala Satreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin, mengatakan tersangka berinisial DMM (40) tahun merupakan suami dari korban DS.

"Kami berhasil menetapkan tersangka, yang tidak lain adalah suami korban, berinisial DMM. Perkara ini memang membutuhkan waktu untuk kami ungkap, karena prinsip kehati-hatian dan praduga tidak bersalah kami terapkan," kata Gandha.

Baca Juga

Sebagai informasi, peristiwa KDRT yang menyebabkan korban meninggal dunia tersebut terjadi pada 24 Januari 2024. Pihak kepolisian mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Januari 2024 atas laporan warga pukul 01.20 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi di Perum Bumi Mondoroko Raya (BMR) Blok GO I, RT004/015, Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Korban DS merupakan warga Jalan Veteran Dalam Nomor 1, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Gandha menjelaskan dalam mengungkap peristiwa tersebut, Satreskrim Polres Malang telah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang saksi, yang tiga di antaranya merupakan saksi ahli.

"Selain itu, kami juga mengamankan video (kesaksian anak kandung korban) serta buku harian milik korban yang isinya merupakan curahan hati selama hidup. Dugaan kami, (isi buku harian) itu mengarah kepada suami atau pelaku," jelasnya.

Gandha menambahkan polisi juga mendapatkan bukti berupa hasil rekam medis korban, yang berdasarkan keterangan dokter, korban meninggal dunia karena mengalami keracunan.

Namun, hingga saat ini, cairan yang menyebabkan kematian korban masih dilakukan uji laboratorium.

"Saksi kunci adalah merupakan anak dari hasil pernikahan antara korban dengan pelaku," katanya.

Tersangka masuk ke kamar mandi....

 

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement