REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat berperan untuk menjadi mitra pemerintah dalam aksi percepatan penurunan kasus stunting.
"Melalui Aksi Zero Stunting menuju Indonesia Emas 2045, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat tampil sebagai penggerak umat, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya pencapaian target percepatan penurunan stunting," kata Wapres Ma'ruf Amin pada acara Rapat Koordinasi Nasional Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI di Istana Wapres, Senin (12/2/2024).
Wapres merinci bahwa pada 2022, masih ada sekitar satu dari lima balita Indonesia yang mengalami stunting, atau kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama.
Namun, untuk mencapai target 14 persen stunting pada 2024, diperlukan upaya ekstra yang menuntut kerja keras, kerja cerdas, dan kerja kolaboratif dari semua pihak, termasuk keterlibatan para ulama dan tokoh agama.
Wapres mengatakan bahwa ulama dan tokoh agama memiliki gaya pendekatan yang mudah dipahami masyarakat.
Oleh karenanya, ia menyerukan agar para ulama dan tokoh agama dapat terlibat dalam menekan angka stunting dari sebelumnya 21,6 persen pada 2022 menjadi 14 persen pada 2024.
Wapres menyampaikan sejumlah pesan agar sumber daya berkualitas, berdaya saing, dan utamanya, bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045.
"Pertama, ulama harus mempunyai pemahaman yang baik tentang stunting untuk disampaikan kepada masyarakat," kata Wapres.
Kedua, ulama sebagai pendidik berkewajiban untuk menyampaikan pesan dengan cara yang baik.
Ketiga, ulama juga dipandang sebagai penggerak yang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk aktif dalam menangani stunting. Dengan begitu, ulama juga dapat mencegah anak stunting, maupun menangani anak telanjur stunting di wilayah tempat tinggalnya.
Baca juga: 10 Cara Keluar dari Kesulitan Masalah Hidup Menurut Alquran dan Hadits
Pada rakornas tersebut, MUI juga melakukan Deklarasi Aksi Zero Stunting.
Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Suhud, menyampaikan bahwa penanganan stunting yang saat ini sedang diupayakan bersama adalah demi kebaikan bersama bangsa Indonesia untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan, terlebih dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
"Kita mengurusi stunting adalah demi kemaslahatan individu-individu dengan tujuan sesungguhnya untuk bangsa yang maju pada 2045 menyongsong Tahun Emas," kata Marsudi.