REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Gerakan Muda Memilih (MudaMemilih.id) menggelar diskusi publik bertemakan “Saatnya Anak Muda Memilih untuk Kemajuan Bangsa”. Para ketua umum dan perwakilan organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Cipayung Plus hadir dalam diskusi tersebut.
Acara diskusi yang digelar pada Selasa 13 Februari 2024 tersebut menghadikarkan beberapa narasumber, yaitu Jefri Gultom (Ketua Umum PP GMKI), Tri Natalia Urada (Ketua Umum PP PMKRI), Riyan Betra Delza (Bendahara Umum DPP IMM), Rifyan Ridwan Saleh (Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan PB HMI), Rizki Agus Saputra (Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan PP KAMMI), dan Putu Esa Purwita (Ketua Lembaga Demokrasi dan Pemilu PP KMHDI).
Koordinator Gerakan Muda Memilih, Hafish Septian Mubaraq, menyampaikan bahwa diskusi publik tersebut merupakan respon terhadap betapa pentingnya peran pemuda dalam Pemilihan Umum 2024, mengingat dalam sejarah, pemuda berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ketua Lembaga Demokrasi dan Pemilu PP KMHDI, Putu Esa Purwita, menyampaikan partisipasi pemuda dalam pemilu ini adalah tidak golput.
“Sebenarnya kami sangat mengecam tindakan golput. Dan kenapa masih ada yang bangga bahwa saya golput. Perlu kita sadarkan dan gaungkan bahwa sangat pentingnya dalam memilih. Hal ini perlu menjadi atensi bagi kita kawan-kawan,” ungkap Putu.
Senada dengan Putu, Bendahara Umum DPP IMM, Riyan Betra Delza, juga menghimbau kepada pemuda untuk memilih berdasarkan hati nurani. “Marilah kita pilih berdasarkan hati nurani kita masing-masing," kata dia.
Dia menilai seharusnya anak muda tidak mengedepankan sentimen, namun mengedepankan gagasan-gagasan kecermelangan teman-teman.
"Sebagai insan intelektual, kita harus melebarkan pikiran terhadap perspektif pilihan kita. Kita pilih 1,2,3 berdasarkan penggalian yang mendalam. Tidak ikut-ikut dan mengedepankan emosional semata. Kita ingin bangsa yang penuh keadaban dan kemajuan," ujar dia menegaskan.
Ketua Umum PP PMKRI, Tri Natalia Urada, menyatakan salah satu jalan untuk memulai meraih cita-cita Indonesia Emas 2045 adalah menggunakan hak suara dalam pemilu ini.
Sebab menurut dia, lima tahun ke depan bangsa Indonesia akan dipimpin oleh pemimpin baru sekaligus sebagai faktor menuju Indonesia Emas itu sendiri.
"Siapapun pemimpinnya kita punya peran mengkritisi dan mengawal kebijakan-kebijakannya. Hal sederhana yang bisa kita lakukan, adalah gunakan hak suara kita dan jangan golput,” kata Tri.
Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan PB HMI, Rifyan Ridwan Saleh, menyampaikan bahwa generasi muda menjadi penjaga demokrasi.
“Jadi tolong bagi generasi milenial, menjadi instrumen menjaga demokrasi. Maka apakah kita menjadi pemangku Demokrasi, penjaga demokrasi atau perusak demokrasi,” ungkap Rifyan.
Ketua Umum PP GMKI, Jefri Gultom, menyampaikan dinamika politik yang terjadi dalam Pemilu 2024 harus diletakkan dalam kerangka menjaga keutuhan bangsa ini.
Dia mengatakan apapun dinamika yang terjadi, terpenting adalah menjaga keutuhan bangsa ini. Mencoblos atau tidaknya ditentukan oleh anak muda.
"Ironisnya ketika anak muda tidak datang ke TPS untuk tidak menggunakan hak pilih. Maka krusial bagi dampak lima tahun ke depan,” jelas Jefri.
Baca juga: 4 Perkara yang Bisa Menghambat Rezeki Keluarga Menurut Alquran
Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan PP KAMMI, Rizki Agus Saputra, mengemukakan pemuda harus mendorong demokrasi di Indonesia berjalan secara substansial.
“Sekarang ini kita sedang mengadakan demokrasi produsial. Setelah terpilih baru subtansial. Analoginya, yang kita pilih ini bisa jadi dia terpilih akan menjadi binatang buas yang memakan kita," ujar dia.
Dia berharap sebagai aktivis pemuda sama-sama melindungi suara masyarakat, suara rakyat. "Karena suara rakyat adalah hak dari diri kita sendiri. Sebagai anak muda memberikan Indonesia agar demokrasi ini berjalan secara substansi,” ujar dia.