REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik Ujang Komaruddin mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan hati-hati jelang hari pemilihan umum 14 Februari 2024 dengan banyaknya hoaks yang beredar.
Sebelumnya, Bawaslu mengumumkan ratusan konten hoaks menjelang hari pemungutan suara berdasarkan hasil dari penelusuran tim pengawasan siber Bawaslu dan Panwaslu Luar Negeri terhadap pelanggaran konten.
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty mengungkapkan berdasarkan rekapitulasi hasil pengawasan siber Bawaslu selama masa tahapan kampanye, mulai 28 November hingga 10 Februari 2024, ditemukan 355 dugaan pelanggaran konten internet (siber), dan paling banyak menyasar paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ketimbang paslon lainnya.
“Ya kita menyaksikan hari ini ya pilpres 2024 menjelang pencoblosan, Bawaslu menemukan 355 hoaks jelang pemilu dan ini tidak tanggung-tanggung, yang disasar Prabowo-Gibran,” kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Ujang mengatakan dalam politik khususnya jelang hari pencoblosan, berita bohong atau hoaks itu sengaja diproduksi untuk mendegradasi suara paslon.
Untuk itu, Ujang mengimbau agar
masyarakat lebih berhati-hati dalam konteks menerima berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Masyarakat harus hati-hati bahwa itu adalah cenderung fitnah dan melihatnya sebagai bagian sesuatu yang harus di lawan. Mari kita bangun kesadaran jangan sampai terpengaruh yang ingin memecah belah bangsa ini,” lanjutnya.
Belakangan, ada beberapa hoaks yang beredar terkait Prabowo-Gibran. Teranyar adalah hoaks investigasi korupsi alutsista jet tempur Mirage yang batal dibeli oleh pemerintah Indonesia. Hoaks itu dihembuskan oleh beberapa buzzer pendukung paslon lainnya di media sosial.