Jumat 16 Feb 2024 15:12 WIB

Soal Prabowo Ingin Rangkul Semua Kekuatan, Anies: Perhitungan Saja Belum Selesai   

Anies mengaku ingin fokus terlebih dahulu terhadap perhitungan surat suara.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan usai shalat Jumat di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
Foto: Republika/Eva Rianti
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan usai shalat Jumat di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' menanggapi tentang capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang ingin merangkul semua kekuatan, seiring dengan klaim kemenangan Pilpres 2024. Anies tak menyambut terbuka karena hingga saat ini belum ada pengumuman resmi pemenang Pilpres.  

"Perhitungan saja belum selesai," kata Anies saat ditemui usai shalat Jumat di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024). 

 

Anies tak menanggapi lebih lanjut mengenai hal itu. Menurut hematnya, saat ini fokus dulu saja pada proses perhitungan suara.  "Tuntaskan dulu, satu-satu," katanya menegaskan. 

 

Menurut dia, pembahasan tentang hal itu bisa dilakukan setelah hasil perhitungan suara rampung. Apakah akan memilih di jalur 'oposisi' atau tertarik masuk ke pemerintahan. 

 

Sebelumnya diketahui, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji akan merangkul semua kekuatan ketika KPU secara resmi menetapkannya sebagai presiden terpilih. Hal itu disampaikan saat hasil hitung cepat atau quick count raihan suara Pilpres 2024 menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh dari para kompetitornya.

 

"Kemenangan ini harus jadi kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia. Prabowo-Gibran dan seluruh Koalisi Indonesia Maju (KIM), kami akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan," kata Prabowo dalam pidatonya di Istora Senayan, Kompleks GBK, Rabu (14/2/2024) malam.

 

Lebih lanjut, ketua umum Partai Gerindra itu menyebut dirinya dan Gibran Rakabuming Raka akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, termasuk bagi masyarakat yang tidak memilihnya. Pemerintahannya kelak tidak akan membeda-bedakan rakyat berdasarkan latar belakangnya.

 

"Apa pun sukunya, apa pun kelompok etnisnya, apa pun rasnya, apa pun agamanya, apa pun latar belakang sosialnya, seluruh rakyat Indonesia akan menjadi tanggung jawab kami untuk menjaga kepentingannya. Kami akan menyusun tim pemerintahan yang terdiri dari putra-putri bangsa Indonesia," ujar dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement